Mohon tunggu...
Muhammad asykur hasan
Muhammad asykur hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya muhammad asykur hasan sadzali,hobi main badminton dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterlibatan Pendidikan dalam Membina Karakter Bangsa Indonesia

10 Desember 2023   18:06 Diperbarui: 13 Desember 2023   06:13 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kewarganegaraan, yang berasal dari kata "civis" dalam bahasa Latin, kemudian menghasilkan istilah "civic" dalam bahasa Inggris yang mengacu pada konsep warga negara atau kewarganegaraan. Dari kata "civic", muncul istilah "civics", yang merujuk pada studi tentang kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan. Menurut Stanley E. Dimond dan Elmer F. Peliger (1970:5), secara terminologis, civics didefinisikan sebagai kajian yang terkait dengan tugas-tugas pemerintahan dan hak serta kewajiban warga negara. Meskipun salah satu artikel tertua yang merumuskan definisi civics menekankan pada aspek "pendidikan". Pada tahun 1886, Civics diartikan sebagai ilmu tentang kewarganegaraan yang menyangkut individu dalam sebuah komunitas terorganisir dalam konteks Negara (Winarno, 2007).

Menurut Zamroni, Pendidikan kewarganegaraan adalah upaya dalam demokrasi untuk mengajarkan orang agar berpikir kritis dan berperilaku secara demokratis. Sementara menurut Merphin Panjaitan, pendidikan kewarganegaraan bertujuan menghasilkan generasi muda yang menjadi warga negara demokratis dan aktif melalui metode pendidikan yang melibatkan dialog. Dalam konteks ini, pendidikan kewarganegaraan dianggap sebagai alat yang pasif untuk membangun dan memperkuat sistem demokrasi suatu negara. Pembelajaran adalah elemen utama yang berperan besar dalam mencapai kualitas baik dalam proses dan hasil akhir pendidikan, yang mana hal ini sangat dipengaruhi oleh cara pengajaran dan pembelajaran yang dilakukan (Kaelan, 2010).

Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan membantu peserta didik menjadi warga Negara yang matang secara politik serta aktif dalam membangun sistem politik yang demokratis. Ini merupakan salah satu bagian penting dalam membentuk karakter generasi muda sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Hubungan antara pendidikan kewarganegaraan dan pembentukan karakter melibatkan berbagai aspek, termasuk pembentukan moralitas dan karakter publik para warga negara.

Pentingnya pendidikan kewarganegaraan terletak pada upayanya memberikan pemahaman mendalam kepada individu mengenai nilai-nilai, peran, sistem, aturan, dan aspek keseluruhan yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Melalui pendidikan ini, tujuannya adalah membentuk generasi muda agar memiliki kepribadian yang baik, bertanggung jawab, moralitas yang tinggi, serta menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Tujuan pokok dari pendidikan kewarganegaraan adalah mengembangkan pemahaman, kesadaran, serta sikap yang mencintai tanah air dan menghargai kebudayaan bangsa, meliputi wawasan nusantara dan ketahanan nasional, pada generasi penerus bangsa yang tengah mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, dan seni. Tujuannya juga termasuk membentuk warga negara yang sadar akan tanggung jawabnya, memahami politik kebangsaan, serta aktif dalam mengembangkan identitas dan moral bangsa dalam kehidupan mereka. Selain itu, pendidikan ini bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang memiliki budi pekerti tinggi, kepribadian yang kuat, mandiri, progresif, tangguh, profesional, bertanggung jawab, sehat secara jasmani dan rohani. Secara keseluruhan, pendidikan kewarganegaraan berfungsi sebagai alat untuk membentuk individu yang cerdas, terampil, dan memiliki kepribadian yang setia kepada Indonesia dengan mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi UUD 1945 dalam cara mereka berpikir dan bertindak.

Pendidikan kewarganegaraan adalah usaha yang disengaja dan direncanakan untuk mengembangkan pengetahuan bagi warga negara dengan tujuan membangun identitas dan moral bangsa sebagai dasar untuk menjalankan hak dan kewajiban dalam negara, demi menjaga kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa serta negara.

Untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara individu dalam masyarakat dan negara, serta Pengantar Pendidikan Bela Negara (PPBN), dengan tujuan menjadikan mahasiswa sebagai warga negara yang dapat dipercaya oleh bangsa dan negara. Hal ini juga bertujuan untuk meluaskan pemahaman mahasiswa tentang signifikansi dari pendidikan bela negara sebagai tanggung jawab yang diamanatkan kepada setiap warga negara sesuai dengan Pasal 30 UUD 1945. Kedua mata kuliah ini menjadi wajib bagi semua mahasiswa, yang sejak tahun 2000 disebut sebagai Mata Kuliah Pembinaan Kepribadian atau MKPK.

Pendidikan kewarganegaraan harus menyampaikan materi yang terhubung dengan nilai-nilai karakter sebuah bangsa yang penting. Untuk kemajuan sebuah negara, generasi muda perlu dibekali dengan beberapa karakter kunci:
1. Keberagamaan: menghormati ajaran agama sendiri tanpa mengurangi nilai agama lain. Hal ini penting sebagai dasar moral dan etika dalam bertindak.
2. Kejujuran: bertindak sesuai dengan nilai kepercayaan dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Kejujuran mengurangi konflik dan saling curiga karena kebohongan.
3. Tanggung jawab: menunjukkan kesediaan untuk bertanggung jawab atas tindakan sendiri, menunjukkan kelayakan untuk dipercayai dan menghadapi konsekuensi dari perbuatan.
4. Toleransi: menghargai perbedaan sebagai landasan untuk integrasi tanpa diskriminasi.
5. Disiplin: patuh terhadap aturan yang berlaku, menunjukkan penghargaan terhadap peraturan yang telah disetujui.
6. Kerja keras: Dedikasi melalui usaha keras dalam setiap langkah, keberanian untuk mandiri, optimisme, dan ketegasan menunjukkan karakter yang kuat dan membuat seseorang layak untuk berkolaborasi.
7. Kreatif : Kemampuan untuk berpikir secara inovatif dan analitis adalah tanda kecerdasan yang akan mencegah tindakan plagiarisme dan menghasilkan ide-ide yang lebih orisinal.
8. Demokratis: Kesadaran akan kebangsaan dan cinta pada tanah air adalah penting karena karakter sebuah bangsa bersumber dari kesadaran dan semangat kebangsaan warga negaranya.
9. Semangat kebangsaan dan cinta tanah air : Kesadaran akan kebangsaan dan cinta pada tanah air adalah penting karena karakter sebuah bangsa bersumber dari kesadaran dan semangat kebangsaan warga negaranya.
10. Peduli lingkungan sosial : Kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat mencerminkan nilai-nilai yang akan membuat individu dihormati, dicintai, dan dilindungi oleh lingkungan sosialnya.

Nama:Muhammad asykur hasan sadzali

Nim : 231510000543

Dosen pengampu : Dr. Wahidullah,S.H.I.,M.H

Matkul : pancasila

Prodi : kpi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun