Mohon tunggu...
Andi FaridBaharuddin
Andi FaridBaharuddin Mohon Tunggu... Buruh - Penulis, Penari Profesional, dan Aktifis

Mahasiswa Pascasarjana Unhas Prodi Sastra Inggris telah menulis dua buah buku berjudul: 1. Luka Wajah dan Perlawanan (kumpulan Sajak) 2. Tombak Merah Sehimpun Tulisan Bernada Gelora (Kumpulan Essay)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Novel Animal Farm dan Diskursus Pengentasan Kemiskinan

17 Oktober 2019   16:30 Diperbarui: 17 Oktober 2019   16:40 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada dasarnya, apa yang dilakukan oleh Snowball senada dengan salah satu teori dasar ekonomi yang mengatakan letak persoalan kemiskinan berangkat dari penguasaan sumber-sumber produksi oleh segelintir kelompok. Sehingga klompok lainnya akan terskreditkan sebagai kaum yang termarjinalkan (Prawironegoro, 2012). Diperparah lagi, kondisi ini akan memperlebar jurang pertentangan klas sosial antara kelas penguasa dan klas dikuasai.

Selain itu, langkah kedua yang dilakukan snowball usai menguasai sumber ekonomi ialah meningkatkan taraf kebudayaan masyarakatnya di  peternakan tersebut. Sehingga, seluruh alat produksi mampu dioperasikan dengan baik. Dengan mendidik, snowball meyakini rakyatnya mampu membangun hubungan sosial dan saling menghargai satu sama lain sebagaimana prinsip The seven Commandements dalam novel tersebut "All animals are equal" (Orwell, 1945). Itulah mengapa, penulis melihat jika dalam Animal Farm terdapat persinggungan terkait wacana pengentasan kemiskinan.

Refleksi Pembaca (Pragmatik) Novel Animal Farm, Pilres, dan Hari Depan Indonesia
Sebagaimana yang telah penulis paparkan di atas, hadirnya kepemimpinan Snowball dalam mengorganisir rakyatnya dan melawan musuh klasnya adalah upaya untuk mengeliminisir karakter feodalis dari Mr. Jones. Dengan cara mendidik rakyatnya, memberikan akses pekerjaan kepada rakyatnya serta membagi secara merata hasil produksi merupakan langkah konkrit dalam pengentasan kemiskinan.

Pertannyaan yang meggeliktik nalar dan emosi kita ialah, apakah sumber ekonomi di Indonesia saat ini sudah mampu dikuasai secara totalitas oleh bangsa indonesia? Atau masih terdapat Mr. Jones-mr. jones kecil yang masih bercokol dinegeri ini? Selain itu, saat ini kita tengah menanti pelantikan Preseiden terpilih (priode 2019-2014) pada minggu, 20/10/2019. 

Menjadi pertanyaan, akankah hadir karakter dan jiwa kepemimpinan Snowball yang mampu mengusir musuh bangsa dalam mengentaskan kemiskinan? Atau malah hadirnya karakter Napoleon, seekor babi hitam yang korup, fasis, dan diktator yang memimpin Animal Farm pasca Snoball? Mari berdoa semoga Presiden kita mampu menjadi Snowball untuk lima tahun kedepam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun