PT. Unilever Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak di berbagai aspek, termasuk industri makanan, minuman, kosmetik, sabun cuci, dan lain-lain. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki kinerja keuangan yang baik.Â
Untuk meningkatkan kepuasan konsumen, PT. Unilever memberikan produk-produk berkualitas yang dapat diterima oleh masyarakat berbagai kalangan. Produk-produk ini dibuat melalui proses yang berkualitas dan memiliki keistimewaan yang meningkatkan kepuasan konsumen. Dengan demikian, pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia.
PT. Unilever Indonesia Tbk didirikan di benua Eropa pada tahun 1855 oleh William Hasketh Lever. Perusahaan ini bergabung dengan Uni Margarine di Belanda dan diberi nama Unilever Ltd. Pada tahun 1931, Unilever Ltd membuka anak perusahaan di Jakarta, dan dua tahun kemudian didirikan pabrik sabun yang berbentuk perseroan dengan nama Lever's Zeepfabrieken Indonesia N. V (LZF). Pabrik ini mulai beroprasi sebagai produsen sabun pada Oktober 1936.
Perusahaan ini memiliki kinerja keuangan yang baik dan selalu membuat laporan keuangan untuk mempelajari keadaan keuangan serta tujuan terhadap kegiatan operasional. Salah satu rasio yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang situasi perusahaan adalah rasio profitabilitas. Hasil pengukuran berdasarkan rasio tersebut digunakan untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan, yang dikategorikan sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat.
Unilever Indonesia, sejak 5 Desember 1933, telah menjadi salah satu perusahaan FMCG terkemuka di Indonesia dengan lebih dari 40 merek seperti Pepsodent, Lux, dan Dove.Â
Dengan komitmen pada keberlanjutan melalui Unilever Sustainable Living Plan (USLP) dan The Unilever Compass, perusahaan berfokus pada planet yang lebih lestari, kesehatan masyarakat, dan kontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Visi, misi, dan tujuan perusahaan menggarisbawahi komitmen terhadap kualitas, keberlanjutan, dan tata nilai yang kuat. Dengan kerangka tata kelola perusahaan yang jelas, Unilever Indonesia bertujuan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang memperhitungkan aspek keuangan, sosial, dan lingkungan.
PT Unilever Indonesia Tbk telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia sejak didirikan pada tahun 1933, dengan produk-produk seperti sabun Lifebuoy, deterjen Rinso, dan SariWangi. Dengan penjualan mencapai Rp 42,972 triliun dan laba bersih Rp 9,206 triliun pada tahun 2020, perusahaan ini mengimplementasikan pengendalian manajemen yang terintegrasi dan sistem informasi yang canggih, termasuk ERP, SCM, CRM, dan BI. Pengukuran kinerja dilakukan melalui Balanced Scorecard untuk memastikan pencapaian tujuan perusahaan.Â
Meskipun menghadapi tantangan seperti penurunan penjualan dan laba pada tahun 2021, PT Unilever Indonesia Tbk tetap fokus pada pengembangan strategi bisnis yang efektif dan meningkatkan efisiensi operasional. Sistem pengendalian internal yang efektif, termasuk pengendalian keuangan dan pengendalian risiko, membantu memastikan operasi yang efektif dan efisien. Strategi fungsional dan manajemen keuangan juga menjadi fokus dalam perencanaan strategis perusahaan.
Pelaksanaan dan pengukuran kinerja di PT. Unilever Indonesia Tbk dilakukan melalui sistem pengendalian manajemen yang terintegrasi dan berbasis Balanced Scorecard. Sistem ini memiliki empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran, dengan indikator kinerja yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Pengukuran kinerja dilakukan secara teratur untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan memantau kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuan.Â
Meskipun menghadapi tantangan seperti penurunan penjualan dan laba pada tahun 2021, perusahaan tetap fokus pada pengembangan strategi bisnis yang efektif dan meningkatkan efisiensi operasional. Sistem pengendalian internal yang efektif, termasuk pengendalian keuangan dan risiko, membantu memastikan operasi yang efektif dan efisien. Program-program seperti Total Quality Management dan ISO diterapkan untuk meningkatkan mutu produk dan jasa perusahaan. Dengan peran sumber daya manusia sebagai asset berharga, kinerja karyawan menjadi fokus dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan dan kepuasan pelanggan.
PT. Unilever Indonesia Tbk menerapkan proses pengendalian manajemen yang terdiri dari penyusunan program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pencatatan, serta pelaporan dan analisis. Perusahaan memiliki pusat pertanggungjawaban yang mencakup pusat pendapatan, laba, biaya, dan investasi. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT. Unilever Indonesia Tbk berinvestasi pada strategi jangka panjang untuk kategori dan merek yang menguntungkan bagi pemangku kepentingan serta memastikan standar tata kelola perusahaan yang tinggi.Â
Sistem pengendalian manajemen perusahaan dapat dianggap cukup baik karena mampu memenuhi tuntutan konsumen yang meningkat, sambil mempertanggungjawabkan sumber daya yang terbatas. PT. Unilever Indonesia Tbk menggunakan struktur organisasi matriks yang efisien, menggabungkan departemen fungsional dengan departemen lini.
Secara teoritis, PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki kinerja keuangan yang relatif baik, meskipun menghadapi tantangan dalam mengelola likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas keuangannya. Pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap perubahan laba tidak signifikan, menunjukkan bahwa faktor eksternal juga memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja keuangan, sementara pandemi Covid-19 juga mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Meskipun demikian, PT. Unilever Indonesia Tbk tetap memiliki kinerja keuangan yang relatif baik di tengah tantangan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H