Mohon tunggu...
Faridatus Sholikah
Faridatus Sholikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang pejuang komunikasi yg kuliah di Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Respati Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Respati Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Bulan Ramadhan, Sebabkan Harga Sembako di Rembang Meroket

8 Agustus 2021   01:13 Diperbarui: 8 Agustus 2021   21:40 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sembako merupakan sembilan bahan kebutuhan pokok yang umumnya sangat dibutuhkan masyarakat di Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, tanpa adanya sembako kehidupan masyarakat akan terganggu. Apalagi pada saat menjelang bulan Ramadhan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang bulan suci Ramadhan, harga kebutuhan pokok mulai meroket. Hal ini dikarenakan, selama bulan Ramadhan konsumsi masyarakat akan terus meningkat, sehingga penjual sembako harus memiliki stok lebih dari biasnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Semua pasar tradisional di Indonesia pasti mengalami kenaikan harga sembako, salah satunya di pasar Kragan, yang terletak di kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Beberapa bahan pangan seperti cabai rawit, telur ayam, gula pasir, dan beberapa bahan lainnya,  Mengalami kenaikan harga, terutama pada sayur mayur.  Misalnya, harga cabai keriting yang semula Rp 26.000,00 naik menjadi Rp 30.000,00  per kilogram. Tidak hanya itu, harga telur ayam pun ikut naik, yang semula  Rp 20.000,00  naik menjadi  Rp 25.000,00  per kilogram. Kenaikan harga ini sudah tercium pada awal bulan April.

Naiknya harga bahan pokok tidah hanya membuat para pedagang kelabakan, namun hal itu juga berpengaruh pada daya beli konsumen. Terutama para konsumen yang kebanyakan adalah padagang makanan yang menggunakan bahan-bahan pokok terutama pada beras, cabai keriting, cabe rawit merah, dan bahan pokok lainnya. Mereka mengurangi jatah belanjaan sehingga menghemat pengeluaran. Sehingga, pernjual mengalami penurunan pada konsumen.  Namun, berbeda halnya dengan Ibu rumah tangga yang mau tidak mau, harus membeli kebutuhan pokok untuk sehari-hari. Naiknya harga bahan-bahan pokok di pasar Kragan  disebabkan  oleh beberapa faktor. Berikut, penyebab meroketnya harga sembako di pasar Kragan;

Naiknya Permintaan Konsumen

Karena permintaan sembako semakin naik di bulan Ramadhan, yang disebabkan adanya kebutuhan memasak untuk sahur dan berbuka puasa. Maka, permintaan bahan pangan seperti beras, daging, sayuran, dan kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan. Pedagang yang curang memiliki kesempatan untuk menaikkan harga sembako.

Adanya Perubahan Cuaca

Karena adanya cuaca yang berubah-ubah, curah hujan yang tinggi dan terkadang berganti cuaca menjadi kemarau, hal tersebut dapat merusak tanaman. Sehingga,  menyebabkan cabai yang siap dipanen akan cepat membusuk. Petani beras hanya bisa panen 85% saja, karena adanya perubahan musim yang drastis. Perubahan cuaca yang ekstrim menyebabkan petani gagal panen. Sehingga, stok cabai yang dipasarkan terbatas dan harga naik.

Adanya Rantai Distribusi yang Panjang

Maksudnya yaitu, adanya proses memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.Contohnya saja, ketersediaan bahan pokok sembako di Rembang mendapat pasokan dari daerah Brebes. Karena adanya proses yang cukup lama, dari Brebes menuju Kragan menunggu cukup lama. Hal inilah menyebabkan naiknya harga pada sembako.

Terjadinya Penimbunan Bahan Pokok

Distributor akan membeli hasil panen petani dengan jumlah besar. Kemudian, saat adanya meningkatnya minat konsumen terhadap bahan pokok dan harga yang mulai meroket, Distributor akan menggunakan waktu tersebut untuk mengeluarkan hasil timbunannya. Bahkan, mereka menaikkan harga sembako dan konsumenpun tetap mau membeli sembako tersebut.

Oleh karena itu,  Pemerintah perlu mengambil tindakan untuk mengstabilkan stok bahan pangan. Perlu dilakukan pemetaan wilayah produksi. Mengetatkan pengawasan terhadap distribusi. Sehingga, tidak ada bahan pokok yang di timbun oleh distributor. Masyarakat berharap harga sembako bisa kembali normal, karena di bulan Ramadhan  naiknya permintaan akan bahan pokok selalu bertambah, Selain itu juga, masyarakat harus bisa mengatur  kebutuhan dengan baik dan menentukan mana kebutuhan yang harus diutamakan terlebih dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun