Saya tidak begitu mengerti kenapa orang Madura selalu dihubungkan dengan beberapa karakteristik tertentu. Selama dua puluh empat tahun saya hidup sebagai anak keturunan Madura, berinteraksi dengan banyak orang dari etnis lain, mereka mengatakan kalau saya tidak cukup Madura untuk bisa dikatakan sebagai orang Madura. H-hhaa?
Waduh, apa pula ini tidak cukup Madura. Sepertinya memang karena tidak ada satu pun dari diri saya yang sesuai dengan pengetahuan mereka akan karakteristik orang Madura. Wah, mengapa saya berbeda? Hehe.
Setelah saya amati, berikut beberapa karakteristik yang selalu dilekatkan pada orang Madura.
#1 Pasti bapakmu tukang sate, yaa
Kalau kalian menemukan di televisi seorang bapak-bapak berkumis tebal, kulit kecoklatan, tatapan tajam dan memakai baju garis-garis belang merah putih, maka itulah orang Madura.
Padahal, nggak semua orang Madura yang kalian lihat itu tukang sate. Ayolah kawan, bisa jadi kan dia tukang cukur, tukang batagor, atau apalah gitu. Kalau saya sih, hanya tukang ketik saja.
#2 Pasti menyeramkan!
Saya tahu, konflik Sampit yang melibatkan kelompok etnis Madura akan sedikit banyak membuat orang takut, belum lagi fenomena carok orang Madura yang sudah terkenal itu, pokoknya seram lah ya.Â
Contohnya saya, yang manis begini apa iya seram? Haha. Intinya, kita tidak boleh melakukan generalisasi karena apa yang kita lihat belum tentu menggambarkan keseluruhannya.
Tapi tolong deh, nggak semua orang Madura itu seram. Lagian, banyak kejadian pembegalan yang boleh jadi dia berasal dari kelompok etnis lainnya.
#3 Pasti kalau bicara blak-blakan
Eitss... Untuk yang satu ini sepertinya bukan cuma orang Madura deh, coba cek tetangga sebelah rumah kamu yang kalau bicara suka tidak ada remnya itu. Ups.
Bicara blak-blakan kan bicara apa adanya, memang orang Madura itu suka apa adanya, tapi tetap ada sopan santunnya kok. Selama kita sopan, ya dibalasnya sopan.
Lagian, blak-blakan itu bukan sifat yang melekat pada satu etnis saja. Siapapun bisa punya sifat semacam ini. Intinya kembali ke pribadi masing-masing. Cuma kebetulan saja, saya ini orang yang blak-blakan.
#4 Pasti memiliki logat kedaerahan
Sama halnya seperti orang Jawa, orang Sunda atau orang Betawi, orang Madura juga punya logat atau gaya bicara yang khas. Agak sedikit sulit untuk menjelaskan bagaimana bentuk suaranya, tetapi kurang lebih sama seperti adegan orang Madura yang lagi keliling menjajakan sate. "Sattee sattee.."
Tapi jangan salah, sejauh saya jadi orang Madura, saya nggak pernah dengar mereka bicara dengan nada seperti itu. Emm.. setidaknya, tidak seberlebihan itulah pokoknya. Apalagi saya, sudah beberapa kali minta kesaksian pada teman-teman, apakah saya punya logat kedaerahan? Semuanya kompak menjawab nggak ada.Â
Nah, makanya.. saya berharap dengan adanya tulisan ini dapat dijadikan informasi untuk semua orang kalau anak Madura itu tidak seperti yang selama ini kalian pikirkan. Sudah, begitu aja. Selamat memulai hari dengan penuh senyuman!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H