Tapi nyata yang kurasa saat ku mulai membuka mata pelukan erat itu semakin longgar
Dan lepas hangatnya pun tidak lagi bahkan lebih dingin dari hujan....
Tersadar kamu terbawa atau mungkin terhapus oleh hujan, hujan membawamu pergi
Dan saat hujan turun dia juga hanya membawa bias-bias dirimu yang bisa kukenang
Dibalik jendela berharap ada kamu yang berdiri menghalau derasnya hujan
Berdiri tegak tak peduli derasnya hantaran hujan dinginnya yang menusuk tulang kokohmu
Kamu disana tepat disana dibalik jendela walau bias air hujan menghalangi tapi aku bisa melihat dirimu
Rasanya ingin keluar dan berlari semampuku menghampirimu dan disambut peluk hangat darimu
Hingga kita lupa kita berdiri ditengah hujan...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI