Peristiwa yang telah terjadi mengungkapkan kompleksitas politik representasi dalam konteks agama dan kekuasaan publik. Pengajian sebagai ruang untuk berbagi pengetahuan dan membangun solidaritas sosial telah menjadi arena yang lebih luas dalam kehidupan publik. Dalam hal ini, peran figur agama seperti Gus Miftah yang menjadi tokoh agama dan pejabat publik harus memerankan peran ganda yang tidak hanya bertanggung jawab terhadap nilai-nilai keagamaan, tetapi juga terhadap etika sosial dan politik yang lebih besar.Â
Namun, ketika tindakan atau pernyataan seorang figur publik menyimpang dari norma sosial yang berlaku, seperti yang terjadi pada Gus Miftah, hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana representasi yang ditunjukkan mencerminkan aspirasi dan harapan masyarakat. Dalam situasi ini, Gus Miftah tidak hanya kehilangan legitimasi sebagai utusan kerukunan beragama, tetapi juga sebagai figur publik bahkan tokoh agama  yang semestinya menjadi teladan.
Kekuatan media sosial semakin memperjelas dampak dari kesalahan representasi ini. Di era digital, opini publik yang terbentuk, dapat dengan cepat mengubah citra seseorang bahkan dalam hitungan detik. Hal ini memperlihatkan bagaimana representasi publik saat ini tidak lagi hanya berada di tangan tokoh tersebut, tetapi juga dikendalikan oleh masyarakat melalui media sosial. Fenomena ini memaksa tokoh publik untuk lebih berhati-hati dalam bertindak, karena setiap langkah mereka dapat langsung mendapatkan sorotan.
Sebagai catatan akhir, peristiwa ini bukan hanya soal satu individu, tetapi juga tentang bagaimana representasi politik dan sosial dalam ranah keagamaan bisa berperan sebagai cermin bagi kualitas demokrasi dan etika publik di Indonesia. Dalam konteks ini, kasus Gus Miftah lagi-lagi menjadi contoh tentang bagaimana kekuasaan dan simbolisme dipertanyakan, bahkan dipertanggungjawabkan, oleh publik dalam struktur politik yang lebih besar di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H