Mohon tunggu...
Farida Putri Ramadhani
Farida Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akulah hanya seorang pujangga semut yang sedang merangkai proses tuk menghasilkan goresan cita setinggi langit birunya itu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beban Tak Lagi Siasat Belaka

3 September 2022   22:00 Diperbarui: 3 September 2022   22:19 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh Farida Putri Ramadhani

Malam kelabu telah mati rasa
Enggan dan tidaklah sudah
Lincah! Waktu satu dikau sempat
Isyarat tiada, atas beban nyata
Yang satu, jadilah puluh

Aksara puluh, dikau ratus
Maka ratus, kelana ribu
Akan tak hingga, sungguh atas waktu
Lihai dikau seduh manis

Isu pahit dikau maknai
Yang luput dikau hargai
Yang valid dikau suguhi
Arah hati satu asa
Hanya saja, gaya akan warna

Afsun yang bukan satu atas kontras jelita
Nan rekah, atas Fajar? Senja? Atau Petang?
Itulah dikau dekap atas semua
Yang satu lebih jadinya
Qasar bukan tentang kisahnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun