Kurikulum Merdeka merupakan Kurikulum yang membebaskan siswa atau guru dalam pembelajaran,dari segi metode, strategi, model pembelajaran, serta memberikan keleluasan kepada pendidik dan peserta didik  untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas,yang mengacu pada pendekatan bakat,minat dan karakter peserta didik.Â
Kemendikbudristek No. 56 Tahun 2022. Tentang pedoman pelaksanaan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran memiliki dua lampiran. Kurikulum Merdeka pada PAUD, Diknas, dan Dikmen. Pemenuhan beban kerja dan penataan linieritas guru bersertifikat pendidikan dalam implementasi pembelajaran pada kurikulum merdeka.
Sudut pandang Jhon Dewey, merdeka belajar merupakan suatu program dalam kebijakan baru kementrian pendidikan dan kebudayaan  Republik Indonesia, yang program tersebut dirancang oleh Mendikbud "Nadiem Anwar Makarim". Alasan pembentukan ini didasari oleh hasil penilaian pada "Programme For International Student Assesment (PISA)" pada tahun 2019, yang peringkat Indonesia berada pada urutan keenam dari bawah, berdasarkan pada hasil tersebut, Indonesia dianggap masih kurang, dengan dalail hal tersebut makan konsep merdeka belajar akan lebih menekankan pada literasi, numerisasi, dan survey karakter.
Menurut Nadiem Anwar Makarim, hakikat dari merdeka dalam pendidikan harus berawal dari tenaga pendidik, sebelum terjadinya penyimpangan serta  ajaran kepada siswa, dengan begitu harapan kedepan  ada perubahan dalam cara mengajar kepada siswa, dengan tujuan menciptakan nuansa yang lebih nyaman, dengan pada awalnya memiliki nuansa dalam kelas, hingga menjadi luar kelas serta tidak hanya siswa menjadi pendengar, tetapi yang dapat berfikir secara mandiri, cerdik, berani, bertatakrama, serta berkompetensi.
Masalah nyata dalam Kurikulum Merdeka  ialah kendala utama bagi pendidik atau guru dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka yaitu seperti: keterbatasannya sumber literasi, teknologi atau fasilitaas di sekolah yang kurang memadai, apalagi dipedalaman,seperti di pedesaan yang fasilitasnya memungkinkan masih belum terfasilitasi atau minimnya fasilitas.
Cara mengatasi masalah nyata ini, pemerintah bisa memfasilitasi pada sekolah yang kekurangan media teknologi, sehingga pembelajaran siswa dapat terpenuhi sesuai dengan yang dibutuhkan siswa,siswa juga dapat dengan mudah mengembangkan bakat yang mereka miliki.
Kemudian dalam mengatassi pada kompetensi pendidik atau guru,dapat mengikuti program-program yang telah pemerintah sediakan. Seperti mengikuti PPG agar guru menguasai kompetensi -kompetensinya secara utuh dan sesuai dengan standar nasional, kemudian bisa mengikuti pelatihan berbagai organisasi-organisasi yang bersifat tentang menjadi guru yang berkompetensi, seperti organisasi Profesi Keguruan  yang berfungsi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sedang dihadapi terkait dengan pendidikan, Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), guru juga harus memperbanyak membaca agar wawasannya luas, karena dengan membaca dari semula tidak tahu menjadi tahu.
Pertama dengan penerapan kurikulum merdeka dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan kondisi satuan pendidikan sekarang, guru juga dapat berfokus pada materi sehingga pembelajaran lebih dalam, dalam pemahaman isi materi, juga mempunyai banyak waktu untuk memanafaatkan pengembangan kecerdasan dan mengembangkan minat bakat peserta didik.
    Penerapan kurikulum merdeka juga dapat menciptakan pembelajaran yang fleksibelitas bagi guru dan bagi peserta didik dalam melakukan pembelajaran, guru dapat merancang sendiri metode apa yang akan diimplementasikan kepada siswa sehingga dapat memberikan ruang yang luas kepada siswa untuk berfikir kreatif dan menjadi peran aktif saat penyampaian materi,pendidik juga dapat merancang metode pembelajaran apa yang sesuai dengan karakter peserta didik.
  cara meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran kurikulum merdeka,Â
1. dengan memberikan aspresiasi atau tugas proyek  atas tugas-tugas,seperti kerajinan tangan yang dilakukan peserta didik, Seperti peraktik menganyam, peraktik menyulam,  praktik membuat batik, dan perktik membuat patung dari tanah liat.
2. Pembelajaran praktikum, pembelajaran praktikum bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran, sehingga peserta didik termotivasi dalam belajar dengan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu hal yang baru.
3. melakukan diskusi antar kelompok dengan dibimbing oleh guru dari belakang, maka siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran melalui metode berdiskusi, hal ini dapat mengembangkan cara berfikir siswa,mengajarkan siswa dalam berfikir secara mandiri, dan memberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya masing-masing.
 4. melakukan observasi di luar kelas, yaitu langsung terjun kelapangan untuk mengenali jenis-jenis pertumbuhan yang ada di lingkungan sekitarnya, cara ini guna untuk agar mahasiswa mengetahui mana saja jenis tumbuhan yang bermanfaat untuk kehidupannya sehari-hari,
5. tumbuhkan rasa ingin tahu kepada siswa dengan memancingnya dengan sebuah pertanyaan,kemudian guru membiarkan siswa untuk berfikir secara mandiri,karena kurikulum merdeka ini memusatkan pembelajaran  kepada siswa dalam meningkatkan potensi yang dimilikinya.
Kemudian cara meningkatkan kreatifitas guru ialah menggunakan media pembelajaran dengan melakukan pembelajaran diluar kelas atau dilapangan,memanfaatkan sistem sistem pembelajaran digital, memanfaatkan pembelajaran dengan menggunakan media yang ada,membuat media pembelajaran yang menarik,sehingga siswa akan terpancing dan cendrung akan lebih memperhatiakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H