Sungguh hal ini mengajarkan kita untuk toleransi dan menunjukkan bahwa Islam tidak merekrut pengikutnya dengan paksaan. Musuh bersama adalah kejahatan dan ketidak-adilan, bukan yang berbeda agama.Â
Perlu digarisbawahi pula, Islam tidak melarang bermuamalah dengan nonmuslim. Sosok Abdullah bin Uraiqith pula yang menjadi salah satu argumen beberapa ulama yang membolehkan kepemimpinan nonmuslim atas muslim.
Kewibawaan Nabi Muhammad dalam perjalanan hijrah bersama tiga orang yang menemani beliau---Abu Bakr, Amir bin Fuhairah, dan Abdullah bin Uraiqith, semakin tercermin saat mereka singgah di rumah Ummu Ma'bad. Singkatnya, ketika itu, beliau dengan mu'jizatnya memeras susu kambing yang kering berubah menjadi deras.
Setelah terwadahi dalam sebuah cawan, beliau mempersilahkan mereka untuk meminum terlebih dahulu kemudian beliau minum paling akhir. Melihat hal tersebut, Ummu Ma'bad heran, "mengapa anda tak minum terlebih dahulu?", beliau menjawab, "pelayan umat itu minumnya paling akhir."
"Aku melihat seorang yang rendah hati, wajahnya bersinar, baik budinya," begitu kisah Ummu Ma'bad tentang Nabi shallahu 'alaihi wa sallam, "dengan badan yang tegap dan bentuk kepala yang serasi dengan tubuhunya..
"Sosok Nabi Muhammad adalah sosok sempurna. Beliau pembawa agama, pemimpin bangsa, ayah, suami, pemimpin militer, dan yang paling membuatnya dikenang indah adalah semua itu terangkai dalam pribadinya yang khuluqin 'adzim, membawa misi rahmatan lil 'alamin.
Selamat tahun baru hijriyah. Semangat berhijrah. Semangat merawat toleransi!
____
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI