Mohon tunggu...
Farida Munawaroh
Farida Munawaroh Mohon Tunggu... Penulis - Just let myself to being a survival -- ig : @faridaalmunir

Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat Adab Ditukar dengan Biadab

20 Mei 2021   03:03 Diperbarui: 20 Mei 2021   03:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih dari 2 bulan saya tidak menuangkan ide disini. Banyak kesibukan yang membuat tertundanya tema yang sudah terencana untuk ditulis, entah karena kuliah, pekerjaan dan hal lainnya yang cukup menyita waktu. Alhamdulillah akhirnya saya mempunyai kesempatan untuk bisa mengisi artikel lagi disini, mari kita mulai.

Beberapa dekade terakhir teknologi semakin menjadi 'urat nadi' umat manusia di seluruh penjuru dunia. Seakan setiap orang menggenggam dunia dengan teknologi, yakni melalui telepon genggam atau yang biasa kita sebut  smartphone. 

Smartphone, layaknya benda kecil yang mempunyai sejuta kekuatan. Setiap orang bisa melakukan apa saja, nyaris. Karena sejuta kekuatan yang dimiliki smartphone, kita tidak hanya bisa menggunakan benda benbentuk persegi tersebut untuk hal yang positif, namun juga bisa digunakan untuk hal yang negatif, bahkan yang sangat negatif 'ekstrim' sekalipun. 

Beberapa bulan yang lalu, mungkin kurang lebih 3 bulan Microsoft mengeluarkan survey tahunan terkait kesopanan/attitude pengguna internet di seluruh dunia atau yang biasa kita sebut netizen.  Menurut penelitian yang bertema 2020 Digital Civility Index (DCI), dilansir dari apakabaronline.com dalam Mashable SE Asia, survey studi tentang tingkat kesopanan berinternet yang melibatkan remaja hingga orang dewasa diperoleh hasil bahwa Indonesia menempati ranking ke-29 dari total 32 negara. 

Berdasarkan peringkat tersebut maka Indonesia menempati posisi terendah dalam tingkat kesopanan berinternet. Sedangkan 3 peringkat teratas netizen tersopan diraih oleh Belanda, Inggris kemudian disusul Amerika Serikat. Survey tersevut dilakukan antara April hingga Mei 2020 dengan melibatkan 16 ribu responden dari 32 negara. 

Kesimpulan yang dapat kita telaah adalah bahwa ungkapan mulutmu harimaumu, bisa juga bertransformasi menjadi jarimu harimaumu. Sopan santun, adab, akhlak, attitude adalah beberapa padanan kata yang mengarah kepada kebaikan perilaku. KBBI menyebutkan bahwa adab bermakna kehalusan atau kebaikan budi pekerti. 

Sejatinya sejak dulu nenek moyang kita, sangat menjunjung tinggi kesopanan. Di manapun berada. Tanpa terkecuali. Jangan sampai adab ditukar oleh biadab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun