Selain terkenal akan daya tarik wisata dan pesona alam yang dimilikinya, daerah Munjungan juga terkenal kaya akan berbagai hasil bumi seperti cengkeh, durian, dan kelapa.Â
Bagi wisatawan yang ingin melihat dan menyaksikan upacara adat tradisional yang diselenggarakan oleh masyarakat Munjungan khususnya para nelayan, upacara adat ini rutin dilakukan pada hari Jumat Kliwon bulan Selo dalam penanggalan Jawa atau bulan Dzulqaidah dalam kalender Hijriyah. Upacara adat ini biasanya dikenal dengan sebutan Labuh Laut Longkangan.Â
Legenda rakyat mengatakan bahwa Longkangan merupakan hari peringatan pada Roro Puthut, seorang atau sosok yang oleh sebagian masyarakat Munjungan yakini mendapat tugas dari penguasa pantai Selatan yaitu Nyi Roro Kidul untuk menjaga laut di Kawasan Munjungan.Â
Para nelayan biasanya melepas gunungan atau nasi buceng dan aneka uba-rampai ke tengah laut. Upacara adat Labuh Laut Longkangan ini dilaksanakan sebagai ungkapan syukur masyarakat setempat atas melimpahnya tangkapan hasil laut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H