Pola asuh ini akan memberikan dampak positif kepada anak, mendukung perkembangan anak dalam keadaan lingkungan yang lebih baik. Menurut Mukarromah, dkk., (2020) mengatakan bahwa pola asuh otoritatif memiliki dampak yang positif bagi anak dan orang tua. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan pola asuh otoritatif akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, mandiri dan mampu untuk mengungkapkan perasaan dan pendapat dengan baik.
3. Pola Asuh Abai/Negligent Parenting
merupakan pola asuh yang memiliki karakteristik dimana anak diberikan kebebasan dalam melakukan hal yang diinginkannya dan dalam mengambil keputusan. pola asuh ini memberikan kebebasan yang akan menjadi penghambat dalam tumbuh kembang anak, dikarenakan kebebasan yang tidak diarahkan dan dibatasi dengan jelas, sehingga anak tidak bisa memfilter tindakan - tindakan postif dan negatif yang akan menjadi pondasi perembangannya.Â
Pola asuh abai akan berdampak pada keterlambatan dalam perkembangan kognitif anak. Hal ini dikarenakan kurangnya atau tidak adanya rangsangan intelektual memadai yang diberikan seperti membaca buku, berbicara atau permainan yang merangsang pemikiran. Selain berdampak pada keterlambatan pola asuh ini juga mempengaruhi pemahaman terhadap Bahasa, berpikir logis dan kemampuan untuk mencari solusi permasalahan. Anak dengan pola asuh abai cenderung memiliki motivasi belajar yang rendah.
4. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif merupakan salah satu dari pola asuh umum, yang memiliki karakteristik dengan memberikan kebebasan penuh kepada anak-anak untuk mengungkapkan keinginan dan kemauan mereka. Dalam pola asuh ini orang tua memiliki keterlibatan yang tinggi dalam kehidupan anak.Â
Orang tua memberikan kebebasan pada anak tanpa adanya atau hanya sedikit pembatasan dan control orang tua terhadap anak. Namun pola asuh ini juga banyak digemari karena pada pola asuh ini orang tua bersikap hangat terhadap anaknya (Nuryatmawati & Fauziah, 2020).
Pada perkembangan kognitif, pola asuh permisif akan memiliki beberapa dampak seperti, anak  akan cenderung memiliki kemandirian yang terbatas hal ini terjadi karena kurang adanya batasan dan control dari orang tua yang dapat menghambat perkembangan kemandirian anak.  kurangnya disiplin pada anak, keterbatasan dalam mencari solusi dan pemecahan masalah.
Beberapa pola asuh diatas merupakan hal yang masih terjadi dikalangan masyarakat saat ini, yang akan menjadi penentu pencetakan karakter anak, apakah anak akan menjadi individu yang mandiri, bersosialisasi, atau sebaliknya. Maka dari itu para orang tua harus menyadari seberapa penting nya wawasan pola asuh dalam perkembangan anak, terutama dalam perkembangan kognitifnya.
DAFTAR PUSTAKA
Krisdiantini, A., Setyoboedi, B., & Krisnana, I. (2020). The Relationship Between Parenting Style and Children'S Development Aged Pre-School. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 4(4), 386--394. https://doi.org/10.20473/imhsj.v4i4.2020.386-394Â