Mohon tunggu...
Farid Amarullah
Farid Amarullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A creature that lives below the sky

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Pola Asuh terhadap Perkembangan Kognitif pada Anak

11 Agustus 2024   22:50 Diperbarui: 11 Agustus 2024   23:14 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tumbuh kembang anak merupakan tahap paling penting  dalam kehidupan mereka, hal ini disebabkan karena tumbuh kembang anak akan memberikan pengaruh/dampak ke seluruh aspek kehidupan anak, seperti fisik, sosial, emosional, sehingga kognitif. Tanggung jawab orang tua tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan fisik saja, akan tetapi lebih dari itu, seperti asupan kebutuhan materi,menatl, emosi dan psikologi anak.

Proses tumbuh kembang anak juga merupakan investasi masa depan untuk kehidupan yang lebih layak dan akan mempengaruhi kulaitas kehidupan anak. perhatian dan dukungan orang tua akan menjadi dorongan terbesar anak dalam tumbuh kembangnya, dan akan memberikan dapak positif dalam perkembangannya.

Dengan begitu pola asuh menjadi kunci dalam tumbuh kembang anak setalah dukungan dan perhatian. Pola asuh yang dilakukan oleh orang tua mencakup segala aspek dalam interaksi  setiap hari anatara orang tua dan anak. Pola asuh yang dimaksudjuga terkait dengan pemberian kasih sayang, batasan, tuntunan, dan pendidikan.

Pentingnya peran orang tua dalam perkembangan anak pada lima tahun pertama kehidupan tidak dapat diabaikan. Hal ini mempengaruhi empat aspek perkembangan utama, yakni kemampuan motorik, kemampuan berpikir, kemampuan berbahasa, dan kemampuan sosial-emosional anak. Orang tua perlu memberikan rangsangan dan stimulasi yang sesuai dalam berbagai aspek perkembangan, termasuk kemampuan motorik, bahasa, serta interaksi sosial untuk mendukung perkembangan anak mereka (Krisdiantini, dkk., 2020) 

Sebagai orang tua sudah sewajarnya membiasakan penerapan disiplin pada anak dan memberikan batasan - batasan yang jelas, sehingga anak tidak akan keluar dari batasan yang talah dijelaskan.

Suryandari, (2020) dalam artikelnya yang berjudul "Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja" mengatakan ada seorang psikolog perkembangan anak Diana Baumrind yang mengidentifikasi empat macam pola asuh yang didasarkan pada dua dimensi yaitu responsivitas dan control, keempat pola asuh tersebut diantaranya: 

1. Pola Asuh Otoriter

Merupakan pola asuh yang memiliki karakteristik dimana orang tua yang merancang segala kebutuhan dan masa depannya, dan anak wajib untuk mengikuti/mematuhinya. pola asuh ini juga cenderung lebih sering melakukan pendisiplinan atau hukuman secara fisik, yang akan memiliki banyak dampak pada tumbuh kembang anak, salah satunya timbulnya rasa dendam dan ingin memberontak karena anak akan selalu merasa terkekang dengan segala perintah yang diberikan oleh orang tua, dan lebih parahnya lagi akan menghasilkan peristiwa - peristiwa yang tidak diinginkan.

adapun dampak secara kognitif kepada anak adalah sama dengan banyaknya kasus pola asuh otoriter di Indonesia biasanya terkait dengan prestasi akademis anak. Dalam keadaan ini anak akan merasa tertekan dengan adanya patokan tekanan akademis yang tinggi. Pada kondisi ini orang tua menuntut anak untuk unggul dalam segala bidang, menuntut capaian prestasi dan ekspektasi yang terlalu tinggi tanpa melihat kemampuan anak akan berdampak pada kecemasan belajar dan stress yang berlebihan. 

2. Pola Asuh Demokatif/Otoritatif

merupakan pola asuh yang memiliki karakteristik dimana anak boleh menyampaikan apa saja yang diinginkannya akan tetapi masih dalam batas dan pengawasan orang tua. Orang tua akan memberikan kebebasan kepada anak untuk mengambil keputusan dengan arahan dan batasan yang jelas dan konsisten. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun