Mohon tunggu...
Farida Karunia
Farida Karunia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Peserta Didik Selama Pandemi Covid-19

27 Desember 2021   20:57 Diperbarui: 27 Desember 2021   21:01 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembinaan termasuk hal yang penting dalam pengelolaan peserta didik karena mendukung tercapainya tujuan. Pembinaan peserta didik bertujuan agar dapat mengembangan minat maupun kemampuan mereka supaya dapat menjadi pribadi yang lebih baik yang tidak menyimpang dari tujuan sekolah. 

Selain itu, adanya pembinaan ini mampu membantu peserta didik dalam beradaptasi untuk lebih mengenal lingkungan tempat ia belajar. Hal ini bertujuan agar mereka tetap nyaman dalam menimba ilmu baik bidang akademik maupun non akdemik. Contoh dari kegiatan pembinaan yang dapat dilakukan adalah ekstrakulikuler, kegiatan yang berkaitan dengan menanamkan nilai kebangsaan, pengembangan seni dan budaya, serta pengembangan jasmani dan rohani.

 Langkah selanjutnya yaitu evaluasi hasil belajar peserta didik yang merupakan kegiatan menilai proses dan hasil belajar peserta didik diseluruh kegiatan baik yang akademik, nonakdemik, sampai ekstrakulikuler. Penilaian bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam menguasai materi yang telah diajarakan sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Ruang lingkup manajemen peserta didik antara lain: (1) analisis kebutuhan peserta didik, merupakan proses merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima dalam sebuah sekolah, (2) penerimaan peserta didik baru, merupakan proses mencari, menentukan, dan menyaring calon peserta didik di sebuah lembaga pendidikan, (3) seleksi, adalah proses menyeleksi untuk menentukan diterima tidaknya peserta didik pada suatu lembaga pendidikan, (4) masa orientasi, merupakan suatu hal yang penting karena peserta didik akan lebih mengenal lingkungan sekolahnya, selain itu masa orientasi juga melatih mental peserta didik baru, (5) pembagian kelas, pengelompokan peserta didik ke dalam kelompok belajar dengan sistem kelas, (6) pembinaan dan pengembangan peserta didik, digunakan untuk mengembangakan kemampuan maupun minat peserta didik melalui beberapa kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan yang akan datang, (7) Recording and Reporting, kegiatan sejak peserta didik diterima sampai selesai, (8) lulus dan wisuda, merupakan kegiatan pencatatan peserta didik yang telah selesai melaksanakan pendidikan yang dijalani dan melajutkan ke jenjang berikutnya.

Sebelum adanya pandemi covid-19, seluruh pengelolaan peserta didik dilakukan berdasarkan tugas yang telah ditetapkan sebelumnya, tetapi karena adanya pandemi ini maka dalam pelaksanaan pengelolaan peserta didik mengalami perubahan. Kepala sekolah merupakan pemimpin yang memiliki wewenang dalam pembuatan kebijakan di suatu sekolah yang ia pimpin. Walaupun pada masa pandemi covid-19, tetapi sebagai kepala sekolah tetap perlu menetapkan strategi agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik termasuk dalam hal ketertiban dan kenyamanan. Oleh karena itu, berdasarkan peraturan dari pemerintah terkait kebijakan pandemi, maka sekolah perlu melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Setiap lembaga pendidikan dapat mencari metode yang paling efektif dalam proses pembelajaran, seperti menggunkan whatsapp groub, platform zoom, google meet, maupun google classroom.

Zaman sekarang kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi terus berkembang dengan pesat. Kemajuan ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menerapakan manajemen peserta didik di masa pandemi covid-19. Tersedia berbagai aplikasi atau platform yang dapat dimanfaatkan sebagai media dalam pengelolaan peserta didik. Selain itu, generasi milenial juga pasti sudah tidak asing dengan kemajuan teknologi, seperti handphone dan komputer serta perangkat lunak di dalamnya. Hal ini dapat mendukung proses manajemen yang dilaksanakan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMK Cersa Pasaman, manajemen pengelolaan peserta didik dimulai dari tahap perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan dan pengawasan dengan fokus pada kebutuhan sekolah, guru dan siswa. Pandemi covid-19 berdampak pada proses pengelolaan/manajemen peserta didik di seluruh lembaga pendidikan di Indonesia termasuk di SMK Cersa Pasaman. Saat kondisi normal SMK Cersa Pasaman melaksankan seluruh kegitan termasuk pembelajaran sejara tatap muka, tetapi berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Jadi manajemen peserta didik merupakan suatu proses yang penting untuk mendukung lancarnya proses pendidikan yang dilaksanakan. Adanya pandemi covid-19 memberikan banyak pengaruh bagi berbagai bidang salah satunya bidang pendidikan. Walaupun dalam proses pembelajaran daring dan aktivitas lain seperti ekstrakulikur tidak diadakan, tetapi sekolah tetap memiliki peran untuk memanajemen peserta didik agar saat lulus telah sesuai tujuan yang diharapkan.

Sumber Referensi:

Jahari, J., Khoiruddin, H., & Nurjanah, H. (2018). Manajemen Peserta Didik. 3(2), 170--180.

Sani, H. K., Giatman, M., & Ernawati, E. (2021). Manajemen Siswa selama Pandemi Covid-19. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 6(2), 126. https://doi.org/10.29210/3003919000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun