Mohon tunggu...
Farida Karunia
Farida Karunia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kericuhan Terjadi pada Arena Tinju PON XX Papua

20 Oktober 2021   20:48 Diperbarui: 20 Oktober 2021   21:28 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: Tangkapan Layar video kericuhan di arena cabang olahraga tinju PON XX Papua via Tribun Timur)

Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah pesta olahraga nasional yang berada di Indonesia. PON diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali dan diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia. Cabang olahraga yang ada dalam PON yaitu :

  • Anggar
  • Atletik
  • Aeromodeling
  • Balap Motor (RoadRace)
  • Basketball
  • Baseball
  • Berenang
  • Bola keranjang
  • Bulu tangkis
  • Catur
  • Gerak jalan
  • Panahan
  • Panjat tebing
  • Pencak silat
  • Pacuan kuda
  • Senam
  • Sepak bola
  • Sepak takraw
  • Taekwondo
  • Tenis
  • Tenis Meja
  • Voli Pantai

Pekan Olahraga Nasional XX (PON XX, atau PON Papua 2021) adalah ajang yang diselenggarakan di Papua pada 2 sampai 15 Oktober 2021. Lokasi utama penyelenggaraan PON Papua akan dilaksanakan di Stadion Lukas Enembe. Adanya pandemi covid-19, maka ajang yang semula akan diadakan pada tahun 2020 ditunda ke tahun 2021. Sepanjang sejarah, PON XX menjadi yang pertama kalinya diselenggarakan di Papua.

Tetapi dalam penyelenggaraan ini terjadi kericuhan pada arena tinju. Kericuhan sempat terjadi di arena tinju PON Papua yakni antara kontingen tinju DKI Jakarta dengan relawan PON. Keributan terjadi di GOR Cenderawasih, pada Jumat 8 Oktober 2021 usai pertandingan selesai dan video tersebut akhirnya viral di media sosial dan menjadi pemberitaan di beberapa stasiun televisi.

Arti kata kericuhan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kericuhan; kekacauan; kerusuhan (kecil): dl pertandingan itu terjadi di antara anggota panitia. Kericuhan dapat disebabkan oleh sumber yang berbeda-beda dan memberikan dampak yang berbeda pula. Tidak semua kericuhan disebabkan karena masalah rasional tetapi dapat juga karena masalah sepele. 

Dalam kehidupan sehari-hari kita biasa menjumpai kericuhan/kerusuhan/kekacauan baik berupa masalah kecil ataupun besar. Tetapi yang menjadi penekanan dalam kejadian ini yaitu langkah penyelesaian masalahnya. Jika yang terjadi hanya masalah sepele yang tidak perlu melibatkan banyak pihak bahkan kepolisian seharusnya dapat diselesaikan dengan jalur damai atau mediasi dari kedua belah pihak.

Seperti peristiwa yang terjadi ini, diduga terjadi usai laga tinju antara atlet DKI Jill Mandagie melawan Lucky Mira A Hari asal NTT. Kejadian bermula dari sikap Jill Mandagie yang tidak terima atas keputusan wasit memenangkan lawannya. Jill merasa bahwa selama bertarung di ring ia yang mendominasi pertandingan. Akhirnya Jill memprotes keputusan wasit dengan turun ke ring dan melakukan aksi yang dianggap kurang baik, ia membanting pintu dan memukul spanduk pembatas. Hal ini membuat relawan PB PON dan penonton diduga terpancing emosi, lalu mengejar Jill dengan kemarahan.

Dalam penyelesaian permasalahan ini dibantu oleh personel TNI-Polri yang berada di lokasi. Para petugas juga terlihat berupaya melerai keributan dengan membawa kontingen tinju DKI dan relawan PON yang terlibat keributan ke kantor polisi.

David Kasidi yang merupakan pelatih tim tinju DKI Jakarta mengatakan bahwa wajar jika Jill kecewa dan marah, tetapi yang terjadi Jill malah dipukul. David menyesalkan keputusan tim juri yang justru memenangkan petinju NTT. Hal ini karena mereka sudah mempersiapkan diri untuk mendapat hasil yang maksimal.

Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan kasus ini juga dibantu oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto yang ikut turun tangan mendatangi pihak yang berselisih. Beliau mengatakan, telah terjadi kesepakatan dari kedua belah pihak untuk berdamai usai dipertemukan. 

Dalam keterangan tertulis dijelaskan bahwa dalam suatu ajang pertandingan menang kalah adalah hal biasa. Atas kejadian ini kita semua dapat mengambil  pembelajaran, baik itu atlet, wasit, dan penonton, terlebih sekarang sedang berada di situasi yang tidak normal yaitu adanya pandemi covid-19 yang menyebabkan kita dibatasi dalam melakukan berbagi kegiatan.

Keputusan akhir yang diambil yaitu kedua belah pihak sepakat berdamai dan saling memaafkan. Perwakilan kontingen DKI Jakarta, Viktor Petroes Wangelah, menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa itu. Mereka akan tetap mendukung keberlanjutan pertandingan tinju dan pertandingan lainnya di beberapa tempat, baik di Kota Jayapura maupun di tiga kota lainnya. Disampaikan juga oleh perwakilan relawan PON XX Papua, Bobirus Yikwa, turut meminta maaf kepada kontingen DKI Jakarta dan masyarakat Indonesia. Pihaknya juga menyayangkan terjadinya insiden tersebut.    

Kericuhan yang terjadi di arena tinju PON di Papua ini disebabkan oleh kesalahpahamaan antar wasit dan pemain. Menurut saya langkah yang dilakukan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto sudah tepat karena dapat mendorong kedua pihak bersepakat untuk berdamai usai dipertemukan.

Kericuhan yang terjadi bertentangan dengan Pancasila 

Pancasila merupakan sebuah rahmat dari Tuhan YME untuk seluruh masyarakat Indonesia, diharapkan seluruh masyarakat dapat memahami dan mampu mengamalkan nilai-nilai yang tertuang didalamnya sebagai landasan dalam bertingkah laku dalam seluruh sendi kehidupan. Pancasila terdiri dari lima sila yaitu:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari aspirasi (cita-cita hidup bangsa) (Muzayin:16). Dalam setiap perbuatan yang kita lakukan sebaiknya dikaitkan dengan nilai-nilai yang ada di Pancasila, harapannya tidak terjadi kekacauan atau konflik yang terjadi dimasyarakat. Dalam Pancasila terdapat nilai ketuhanan, menghargai manusia lain/kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, dan keadilan.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia selalu membutuhkan manusia lain untuk menjalani hidupnya. Meskipun orang tersebut sudah kaya, pandai, dan memiliki segalanya tetapi dia tidak akan dapat hidup sendiri. Manusia akan selalu berinteraksi, berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan manusia lain. Oleh karena itu, menjaga hubungan antar manusia penting dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik yang menimbulkan perpecahan.

Menurut pendapat saya, salah satu konflik yang terjadi dalam pembahasan kali ini yaitu kericuhan di arena tinju PON Papua merupakan kejadian yang kurang baik.  Kericuhan sampai terjadi saling pukul dan melibatkan banyak orang merupakan kejadian yang bertentangan dengan sila ke-3 Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Persatuan dapat dikaitkan dengan tidak melakukannya perbuatan yang menyebabkan timbulnya konflik. Jika kericuhan yang terjadi tidak dapat diselesaikan dengan baik atau jalur damai maka akan menimbulkan perpecahan. Tetapi dalam penyelesaian kerusuhan ini sangat tepat karena saling bersepakat untuk berdamai dan meminta maaf.

Dampak yang ditimbulkan adanya kericuhan di arena tinju PON Papua yaitu:

Kericuhan yang terjadi dapat menjadikan seseorang mudah terprovokasi untuk melakukan perbuatan yang tidak baik. Kasus seperti ini kemungkinan akan terdapat pihak yang menjebarkan berita tersebut tanpa sumber yang benar. Masyarakat awam dapat menerima berita tersebut secara mudah tanpa adanya proses critical thinking. Kejadian ini justru akan menambah masalah dan memperkeruh suasana yang ada.

Selain itu, dampak yang ditimbulkan yaitu menyebabkan pengaruh negatif bagi anak-anak yang belum dapat berfikir kritis (critical thinking). Pada zaman sekarang sebagian anak-anak yang usianya masih belasan tahun seperti anak SD sudah memiliki handphone dan bermain sosial media. Oleh karena itu, ketika video keributan ini tersebar luar di media sosial dengan mudahnya anak dapat melihat video tersebut. Karena masih anak-anak, mereka belum mampu untuk berpikir kritis, membedakan mana yang perlu di contoh dan tidak, serta  mengambil hal positif bukan negatifnya. Anak-anak cenderung hanya menonton, mereka tidak mencari dari sumber berita yang ada berkaitan dengan sebab terjadi kericuhan, dampak, dan penyelesaian.

Dampak yang ketiga yaitu dapat menimbulkan korban walaupun hanya luka-luka ringan. Dampak yang keempat yaitu rusaknya beberapa fasilitas dan perlengkapan yang ada. Dalam kegiatan PON adanya fasilitias dan sarana prasarana yang memadahi sangat diperlukan. Segala fasilitas yang ada akan menunjang keberlangsungan dan kelancaran dalam melaksanakan pertandingan. Oleh karena itu kewajiban kita untuk menjaga dan tidak merusak fasilitas yang ada.

Untuk menghadapi masalah seperti ini, hal-hal yang berlu dilakukan yaitu:

  • Menggunakan kepala dingin.

Setiap ada kesalahpahaman atau hal yang tidak sesuai pandangan sendiri maka sebaiknya dihadapi dengan kepala dingin. Kita harus berusaha untuk tidak terpancing emosi, sabar, dan menjaga sikap sesuai adab yang baik dalam menyelesaikan masalah. Jika sudah merasa tenang selajutnya dapat meminta keterangan dan penjelasan terkait kesalahpaman yang terjadi sehingga kericuhan dapat teratasi.

  • Pendengar yang baik.

Jika sedang berbicara dengan pihak lain kita harus mendengarkan apa yang disampaikan. Kita jangan langsung menyela, karena ketika mendengarkan dengan baik akan menjelasakan sebuah fakta yang dapat menyelesaikan permasalahan.

  • Penyelesaian konflik.

Setiap ada konfik, keributan, kericuhan, atau permasalahan lain harus kita fokuskan pada penyelesaian masalahnya. Ketika sedang mempertemukan kedua berlah pihak yang terlibat maka sebaiknya fokus pada penyelesaian masalah dan mencari keputusan yang terbaik.

  • Diskusi.

Berdiskusi adalah cara bijak yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah/konflik. Di sini antara kedua belah pihak saling menjelasakan pendangan mereka sebab konflik terjadi. Setiap pihak juga memaparkan keingianan penyelesaian yang perlu dilakukan.

Kesimpulan 

Sila ke-3 Pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia memiliki suatu nilai yang diutamakan yaitu persatuan atau kerukunan  seluruh rakyat Indonesia. Di dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, terdapat cita-cita proklamasi. Untuk mencapai cita-cita tersebut maka diperlukan persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia.

Kericuhan dan konflik yang terjadi antra kontingen tinju DKI Jakarta dengan relawan PON pada arena tinju PON Papua seharusnya tidak akan terjadi lagi pada arena lomba yang lain. Setelah kejadian ini menjadi pandangan bahwa keributan sampai menimbulkan saling pukul tidak memberikan pengaruh yang baik. Konfik dan kericuhan yang terjadi dapat diselesaikan melalui jaur yang terbaik disertai berdiskusi antara kedua belah pihak.

Solusi yang baik dan perlu kita lakukan ketika terjadi kesalahpamahaman yaitu dengan berpikir terlebih dahulu menggunakan kepala dingin, mendengarkan penjelasan dengan baik, fokus pada penyelesaian konflik, dan diselesaikan dengan diskusi dari kedua belah pihak.

Sumber Referensi:

Fransiska, O. (2021, Oktober 9). Pertandingan Tinju PON Papua Rusuh karena Tak Terima Lawan Menang, Ini Kronologinya. (L. Kasim, Ed.)

Koordinator Jayapura, D. S. (2021, Oktober 9). Pertandingan Tinju PON Papua Ricuh, Wakapolda Sampai Turun Tangan. (D. O. Purba, Ed.)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pekan_Olahraga_Nasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun