Mohon tunggu...
Farida Hassanah
Farida Hassanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk-Bentuk Dakwah

13 Mei 2024   16:50 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:19 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bentuk-Bentuk Dakwah

Oleh: Syamsul Yakin dan Farida Hassanah Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bentuk dakwah ada tiga. Pertama, dahwah dengan lisan. Dakwah ini bersifat lisan. Isinya berkaitan dengan tiga ajaran umat Islam, yakni iman, ibadah, dan akhlak.

Pelaku dakwah lisan adalah seorang da'i atau penceramah. Biasanya sendirian. Secara tradisional mimbar dan panggung digunakan sebagai media. Kemudian mereka menggunakan radio dan televisi. Konverensi media sosial kini mulai digunakan Seperti YouTobe, Instagram, Twitter dan lain-lain.

Objek dakwah mad'u atau billisan biasanya adalah kelompok atau komunitas. Ini adalah komunitas bapak, ibu dan remaja. Ada komunitas pelajar, mahasiswa, staf, dll.

Metode yang digunakan dalam dakwah Islam berbeda-beda. Tapi biasanya menggunakan metode ceramah dan diskusi. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu menyukai metode ceramah. Begitu juga antara pelajar, mahasiswa dan perkantoran.

Dampak dakwah Billisan sangat signifikan. Sebab, Mad'u lebih terbiasa dengan budaya mendengarkan dibandingkan berbicara. Apalagi jika pembicaranya mempunyai kemampuan retorika yang kuat seperti KH. Zainuddin, MZ.

Kedua, kita berdakwah bilhal. Khotbah ini menekankan tindakan. Misalnya sektor sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain.

Pelaku dakwah Bilhal tidak hanya perorangan namun kerap dikaitkan dengan masyarakat. Bagaimana membangun sekolah, rumah sakit dan lapangan kerja. Faktor dakwah bilhal dapat dilakukan secara terpisah. Contoh paling klasik adalah menghilangkan duri dari jalan.

Ada contoh lain yang lebih mendasar, seperti menangis menjadi tertawa, mengenyangkan orang yang lapar dan menjadikan orang bodoh menjadi bijaksana. Oleh karena itu, para pendakwah bilhal harus mempunyai kesadaran sosial yang tinggi.

Dibandingkan dengan dakwah Billisan, dakwah bilhal ini lebih mempunyai efek dakwah. Karena Mad'u merasakannya langsung. Metode dakwah Bilhal bukanlah bilhikmah, ceramah atau diskusi, melainkan aksi nyata di lapangan.

"Jumat Berkah" adalah contoh terbaik khotbah Bilhal. Juga "Bagikan Takjil" berperan di bulan Ramadhan. Itu yang insidental. Sesuatu yang lebih fundamental dan permanen tentu diperlukan.

Ketiga, dakwah bilqalam. Artinya berdakwah dengan menulis atau menulis untuk berkhotbah. Sering juga disebut dengan dakwah literasi.

Dari ketiga bentuk dakwah tersebut, dakwah billisan tampaknya yang paling maju, disusul dakwah bilhal dan dakwah bilqalam. Upaya penyempurnaan ketiga bentuk dakwah tersebut harus dilakukan melalui pendekatan, strategi dan metode dakwah yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun