Dimana pemahaman dan pemilihan metode pendidikan seksual yang tepat akan mengantarkan anak menjadi manusia yang mampu menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan yang terlarang dan sadar akan ancaman serta peringatan dari perbuatan amoral serta memiliki pegangan prinsip hidup yang benar dan kuat.Â
Setelah saya mencari tahu dari berbagai sumber ternyata pendidikan seksual anak dapat diajarkan sedini mungkin. Pendidikan seks merupakan pengetahuan bagi anak dalam mengenali fungsi tubuh, memahami etika dan norma sosial serta konsekuensi yang diterima dari setiap perbuatan yang dilakukan (Indriati, 2014). Apabila dilakukan tanpa adanya edukasi seks, maka rasa penasaran yang dimiliki anak akan berakibat dalam mengambil keputusan tidak bijaksana saat mengeksplorasi seksualitasnya.
Selain itu manfaat lain memberikan pendidikan seksual kepada anak dapat mencegah anak tidak terkejut saat masuk usia pubertas, dan hal ini bisa mendorong anak menjaga organ reproduksinya, mencegah kehamilan usia dini, mencegah terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual, serta mengurangi rasa kurang nyaman, malu, dan kecemasan ketika melakukan tindakan seksual (Indriati, 2014). Â
Berk (2013) menyampaikan bahwa setiap tahapan usia anak memiliki cara yang berbeda untuk menjelaskan. Tidak efektif bila memberikan nasihat seperti contoh orang tua saya yang saya sampaikan di awal untuk anak usia lima tahun. Berikut akan saya coba uraikan lebih lanjut cara memberikan pendidikan seks sesuai dengan usia anak:Â
Usia 0-5 tahun
Membantu anak untuk merasa nyaman dengan tubuhnya. Banyak memberikan sentuhan dan pelukan kepada anak agar mereka merasakan kasih sayang dari orang tua dengan tulus.Â
Membantu anak memahami perilaku mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan di depan umum, seperti misalnya: setelah mandi harus langsung memakai baju, tidak boleh berlari-larian dalam kondisi tanpa busana apalagi sampai keluar rumah.
Mengajari anak dengan gambar yang menarik tentang perbedaan anatomi tubuh laki-laki dan perempuan.
Anak harus memahami bagian-bagian tubuh yang tidak boleh dilihat apalagi disentuh oleh orang lain.Membiasakan menyebutkan kata-kata dengan jelas dan benar untuk setiap bagian tubuh, seperti misalnya katakan penis untuk  alat kelamin laki-laki bukan burung atau sebagainya.Â
Cukup beritahu hal-hal yang ingin diketahui oleh anak dan memberikan dukungan serta suasana kondusif agar anak mau datang kepada orangtua untuk bertanya soal seks.
Usia 6-9 tahun