Malang - Bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 setiap harinya, menandakan bahwa masih banyak orang yang kurang memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Berlandaskan hal tersebut, mahasiswa KKN Tematik Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang membuat suatu produk karya pengabdian berupa video edukasi Covid-19.
Penyerahan video edukasi tersebut dilakukan secara simbolis pada hari Kamis, 25 Juni 2020 di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang. Video edukasi Covid-19 diserahkan oleh perwakilan kelompok KKN Tematik Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang kepada Sekretaris Kelurahan Lesanpuro.
"Konsep dari video edukasi Covid-19 ini bagus, semoga dengan adanya video edukasi Covid-19 ini dapat bermanfaat bagi warga Kelurahan Lesanpuro." tutur Sekretaris Kelurahan Lesanpuro, Bapak Lukman Santoso, S.A.P.
Video edukasi Covid-19 tersebut juga diberikan dalam bentuk soft file kepada warga Kelurahan Lesanpuro yang nantinya akan disebarkan melalui WhatsApp Grup. Pembuatan video edukasi Covid-19 yang berdurasi sekitar 11 menit tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang untuk mengenal bagaimana mekanisme dari penularan dan penyebaran Covid-19 dan untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai upaya pencegahan apa saja yang dapat dilakukan warga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Secara garis besar, video edukasi covid-19 tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian mekanisme penyebaran Covid-19 dan beberapa cara mencegah penularan Covid-19. Di dalam video edukasi Covid-19 tersebut terdapat keunikan, yaitu bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jawa dengan logat Arema yang khas. Selain itu, dalam video edukasi Covid-19 juga diselingi dengan sedikit humor atau komedi agar masyarakat yang menonton video tersebut merasa terhibur dan memberikan kesan santai pada penyampaian materi dalam video.
Tujuan dari penggunaan Bahasa Jawa dengan logat Arema dalam video edukasi terebut adalah agar pesan yang disampaikan dalam video dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat. Selain menggunakan Bahasa Jawa dengan logat Arema, dalam video tersebut juga digunakan Bahasa daerah Toraja sebagai Bahasa daerah salah satu pennaggung jawab program kerja video. Video edukasi Covid-19 yang menggunakan Bahasa daerah juga dilengkapi dengan subtitle berbahasa Indonesia, sehingga warga Kelurahan Lesanpuro atau orang-orang yang tidak memahami Bahasa Jawa maupun Bahasa Toraja tetap dapat memahami materi edukasi yang disampaikan.
Dalam video edukasi Covid-19 terdapat bagian dialog percakapan yang menceritakan tentang seseorang yang positif Covid-19 karena telah berinteraksi dengan orang yang baru saja bepergian dari Jakarta. Dalam video tersebut diceritakan bahwa seseorang dapat menjadi rentan tertular Covid-19 jika tidak peduli terhadap protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah dan WHO (World Health Organization), seperti tidak mengisolasi diri setelah bepergian, tidak memakai masker, dan tidak menjaga jarak saat bertemu dan berbicara dengan orang lain.
Selain itu, juga dijelaskan gejala-gejala yang ditimbulkan jika seseorang sudah positif terinfeksi virus corona. Selanjutnya dalam video juga dijelaskan mengenai beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi Covid-19.
Salah satu penanggungjawab program kerja video edukasi Covid-19, Feby Lorenzia mengatakan, "Saya sangat senang bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Semoga dengan video edukasi ini, masyarakat bisa mengerti dan memahami tentang Covid-19 sehingga bisa lebih waspada dan menjaga diri", ujarnya.