Mohon tunggu...
Farid Wadjdi
Farid Wadjdi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bekerja di perusahaan kontraktor nasional, memiliki minat khusus di bidang arsitektur dan konstruksi, tapi juga ingin beceloteh dan curhat tentang apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Buka Peluang Maju dari PDIP, Teman Ahok Galau

13 Februari 2016   02:23 Diperbarui: 13 Februari 2016   02:42 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana diberitakan di tempo.co 11 Februari 2016, Ahok membuka kemungkinan berjalan bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pemilihan Gubernur Jakarta 2017. Ahok mengaku sudah bertemu pengurus PDIP dan menyerahkan keputusan akhirnya pada partai tersebut. Sementara itu Partai Nasdem sudah selangkah lebih maju ketimbang PDIP, dengan mencatatkan dirinya sebagai parpol pertama yang mendeklarasikan dukungan untuk Ahok sebagai calon petahana (baca liputan6.com 12 Februari 2016)

Bagi Ahok, ini menjadi modal besar untuk maju ke Pilgub DKI 2017 nanti. PDIP adalah partai dengan perolehan suara terbanyak pada Pileg 2014. Nasdem sendiri adalah parpol pertama yang menjalin hubungan koalisi dengan PDIP ketika Pilpres 2014. Jika kedua parpol ini mampu menjalankan mesin politiknya, bukan tak mungkin Ahok akan menang dengan mudah. Apalagi didukung dengan posisinya sebagai petahana, yang memiliki keuntungan tersendiri untuk memanfaatkan posisi politiknya.

Lalu bagaimana dengan Teman Ahok? Ya, Teman Ahok adalah sekumpulan relawan yang berinisiatif menggalang dukungan bagi Ahok untuk maju ke Pilgub DKI sebagai calon independen. Sejak Juni 2015, mereka melakukan gerakan pengumpulan sejuta KTP sebagai syarat bagi pencalonan Ahok melalui jalur independen. Jika berbicara target politik, tentu dukungan dari PDIP dan Nasdem adalah tambahan vitamin yang sangat signifikan bagi pemenangan menuju DKI-1 2017.

Namun melalui websitenya www.temanahok.com, sebenarnya Teman Ahok memiliki idealismenya sendiri. Ini tertulis secara tegas di websitenya, yaitu di halaman About Us, di mana tertulis, "Hari ini, Teman Ahok berfokus mengumpulkan KTP warga DKI dalam rangka mendukung Ahok menjadi Calon Gubernur Independen DKI Jakarta 2017. Ini dilakukan untuk mendukung Ahok terus konsisten hanya merasa berhutang pada rakyat, bukan pada Partai Politik." Tegas sekali Teman Ahok menekankan dukungan pada Ahok sebagai calon independen, sehingga harus menuliskan kalimat, "bukan pada Partai Politik."

Bahkan melalui cuitan di Twitter, Teman Ahok memberikan pernyataan yang lebih tegas bahwa, "Inilah kenapa kami tidak percaya lagi dgn Parpol. kita bisa lihat sendiri di sidang MKD. Makanya kita harus maju independen." Jelas sekali bahwa dukungan dan penggalangan KTP yang dilakukan oleh Teman Ahok dilatarbelakangi oleh ketidakpercayaannya pada partai politik. Itulah yang menyebabkan relawan Teman Ahok begitu aktif dan bersungguh-sungguh menjalankan misinya.

[caption caption="Tweet ketidakpercayaan Teman Ahok pada partai politik (capture)"][/caption]

Pada tanggal 25 Januari 2016, Teman Ahok menyatakan keyakinannya bahwa pada bulan Mei 2016, Ahok akan melakukan deklarasi sebagai calon independen (baca Kompas.com).

[caption caption="Teman Ahok: Mei 2016, Ahok Deklarasi sebagai Calon Independen (capture Kompas.com)"]

[/caption]

Dan pada hari yang sama, Teman Ahok menyatakan keyakinannya bahwa Ahok tidak akan berpaling ke partai politik (baca liputan6.com)

[caption caption="Relawan Yakin Ahok Tak Akan Berpaling ke Partai Politik (capture liputan6.com)"]

[/caption]

Keyakinan dan idealisme relawan Teman Ahok ini tentu patut diacungi jempol. Namun idealisme dan ketidakpercayaan pada partai politik itu tampaknya akan segera berubah. Pada berita terakhir di detik.com tanggal 12 Februari 2016, terkait deklarasi dukungan oleh Partai Nasdem, juru bica Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengharapkan dukungan Partai Nasdem akan mampu menggenjot perolehan KTP untuk Ahok. "Adanya teman partai, sedikit banyak akan membantu, terutama untuk urusan politik yang seringkali tidak tercover untuk kami yang muda belia. Semakin banyak yang mendukung Ahok, akan semakin bagus," pungkas Amalia.

Dari pernyataan di atas, terlihat sepertinya Teman Ahok mulai ragu akan kemampuan relawannya dalam memenuhi target pengumpulan sejuta KTP untuk Ahok. Ia juga mulai berubah, yang sebelumnya mengatakan tidak percaya terhadap partai politik, kini menjadikan partai politik sebagai teman untuk memuluskan tujuannya. Namun kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Amalia, karena Ahok sendiri sebelumnya juga memperlihatkan keraguan dan perubahan sikapnya. Ini terlihat dari postingan di laman Facebooknya dalam bentuk postingan gambar sebagai berikut : 

[caption caption="Postingan Ahok di laman Facebooknya (capture)"]

[/caption]

Pada postingan gambar di atas, terlihat bahwa Ahok tengah bimbang, apakah akan maju melalui jalur partai atau jalur independen. Kepada pendukung Ahok di Kompasiana, tolong bantu Ahok untuk memilih mana yang lebih baik buat dirinya .......

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun