Logis berarti apapun yang terdapat dalam kata, istilah, kalimat atau paragraf jurnalistik harus dapat diterima dan tidak bertentangan dengan akal sehat, serta sekaligus mencerminkan nalar.
11. Gramatikal
Gramatikal berarti kata, istilah atau kalimat apapun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku. Bahasa baku artinya bahasa resmi sesuai dengan ketentuan tata bahasa serta pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD).
12. Menghindari Kata Tutur
Kata tutur ialah kata yang bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari secara informal. Kata tutur ialah kata yang hanya menekankan pada pengertian, sama sekali tidak memperhatikan masalah struktur dan tata bahasa.
13. Menghindari istilah kata Asing.
Berita ditulis untuk dibaca dan didengar. Pembaca atau pendengar harus tahu arti dan makna setiap kata yang dibaca dan didengarnya. Berita atau laporan yang banyak diselipi kata-kata asing, selain tidak informative dan komunikatif juga membingungkan.
14. Pilihan kata (DIKSI) yang tepat.
Bahasa jurnalistik sangat menekankan efektifitas. Setiap klimat yang disusun tidak hanya harus produktiftetapi juga tidak boleh keluar dariasas efektifitas. Artinya setiap kata yang dipilih, memang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada khalayak. Diksi dalam bahasa jurnalistik tidak sekedar hadir sebagai varian dalam gaya, tetapi juga sebagai suatu keputusan yang didasarkan kepada pertimbangan matang untuk mencapai efek optimal terhadap khalayak.
15. Menggunakan kalimat aktif
Kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak pembaca dari pada kalimat pasif. Bahasa jurnalitik harus jelas susunan katanya, kuat maknanya. Kalimat aktiflebih memudahkan pengertian dan menjelaskan pemahaman. Sedangkan kalimat pasif sering menyesatkan pengertian dan mengaburkan pemahaman.