Mohon tunggu...
Farid Mardin
Farid Mardin Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Di Tokyo Panas, "Ngadem" ke Sapporo Hokkaido

5 September 2013   21:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:18 7178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walau pun sudah memasuki bulan September, temperatur di Tokyo masih sangat tinggi, bertengger di angka 30 derajat dan masih terasa menyengat. Kebetulan ada rencana backpacking ke Sapporo, lumayan bisa ngadem selama 2 hari ke Sapporo, di pulau Hokkaido, yang letaknya di ujung utara Jepang. Sapporo pernah menjadi tuan rumah Olimpiade musim dingin 1972. Hokkaido juga terkenal sebagai habitat suku Ainu, penduduk asli Jepang. Kalaudi Indonesia, Sapporo terkenal sebagai merek mesin cuci :-)

Sebenarnya jalan-jalan ke Sapporo adalah keinginan sejak lama yang belum kesampaian. Selama kuliah S3 dulu di Jepang, saya hanya melakukan perjalanan ke arah Barat dan Selatan Jepang, mulai dari Toyohashi, Nagoya, Kyoto, Osaka, Nara, Hiroshima, dan pulau Kyushu. Saya juga  sempat 2 kali mendaki sampai ke puncakgunung Fuji. Sebenarnya tahun ini saya sempat lagi diajak mendaki gunung Fuji, tapi saya takut dibilang idiot, karena konon katanya, orang  pintar minum tolak angin cukup sekali saja mendaki gunung Fuji, dan yang mendaki gunung Fuji sampai 2 kali adalah orang bodoh, tentunya kalau mendaki gunung Fuji sampai 3 kali akan disebut idiot hehehe.

Untungnya, saya mendapat kesempatan lagi ke Jepang setelah tahun lalu kembali ke Indonesia tepat setelah selesai wisuda S3 saya. Dan kesempatan selama 3 bulan di Jepang ini saya gunakan untuk melakukan perjalanan ke Sapporo, yang dulu belum kesampaian. Kebetulan juga teman-teman kohai (junior) di kampus saya dulu juga akan melakukan trip laboratorium ke Sapporo di minggu pertama bulan September ini. Kebetulan yang indah, setidaknya saya bisa ikut acara pesta nomikai labo, ketemu dengan adik2 mahasiswa dan sensei pembimbing S3 saya dulu. Setelah mendapat jadwal lengkap acara labo trip mereka, saya pun membuat itinerary saya ke Sapporo, dan rencananya saya akan bergabung dengan mereka di acara makan malam bersama (nomikai) di hari kedua saya di Sapporo. Saya tiba sehari lebih dulu dari rombongan mereka. Mereka naik kereta kurang lebih 9 jam perjalanan dari Tokyo, saya memilih naik pesawat Low Cost Carrier Air Asia, hanya 1,5 jam perjalanan. Sebenarnya pakai Air Asia lebih murah dibanding naik kereta dan lebih cepat. Harga tiket Air Asia one way Tokyo ke Sapporo hanya 4.500 yen, sementara tiket kereta one way dari Tokyo ke Sapporo sekitar 25.000 yen, tapi mereka mendapatkan harga untuk group student trip, sekitar 15.000 yen. Mereka memilih naik kereta ke Sapporo karena ada acara mampir/transit di satu kota dekat Sapporo, dan kembali ke Tokyo naik pesawat.

Kembali ke lap top cerita perjalanan saya. Dari Narita airport, pesawat take off jam 16. 50 dan tiba di New Chitose Airport Sapporo jam 18.20. Ketika tiba, Sapporo baru saja diguyur hujan, jadi selain karena memang udaranya yang dingin, akibat hujan yang turun, terasa lebih dingin lagi. Dari Sapporo airport, saya naik kereta JR Rapid Express ke stasiun Sapporo city, sekitar 40 km dari airport Sapporo, dengan lama perjalanan sekitar 40 menit dan harga tket kereta 1.040 yen.

[caption id="attachment_286672" align="aligncenter" width="384" caption="Tiket JR Rapid Express ke Sapporo Eki"][/caption]

Dari stasiun Kota Sapporo saya sambung lagi dengan subway ke hotel tempat saya menginap.  Sekitar jam 19.30 saya check in di hotel. Istirahat sebentar lalu keluar cari makan malam dan kebetulan hotel tempat saya menginap berada di daerah Susukino yang terkenal sebagai tempat yang ramai dengan kehidupan malam, seperti Shinjuku di Tokyo dan Namba Dotombori di Osaka.

[caption id="attachment_286673" align="aligncenter" width="480" caption="Iklan Bir Asahi"]

1378652663946363685
1378652663946363685
[/caption]

[caption id="attachment_286674" align="aligncenter" width="480" caption="Iklan Suntory"]

1378652717364300721
1378652717364300721
[/caption] [caption id="attachment_286675" align="aligncenter" width="336" caption="Susukino District"]
13786527571223972251
13786527571223972251
[/caption]
1378749970647003423
1378749970647003423
Setelah selesai makan malam dan melihat-lihat kehidupan malam di Susukino District, saya kembali ke hotel dan merencanakan agenda untuk besok. Dari banyak tujuan wisata yang direkomendasikan di Sapporo, saya memperhitungkan waktu sampai sore hari hanya bisa mengunjungi beberapa tempat, yaitu Museum Bir dan Beer Garden  Sapporo, ke Moerenuma Park, lanjut ke TV Tower untuk melihat Kota Sapporo dari ketinggian Tower 90 m, lalu ke Clock Tower dan lanjut ke Odori Park, yang menjadi salah satu landmark kota Sapporo. Sebenarnya saya ingin juga mengunjungi Okurayama Ski Jump stadium, yang dulu menjadi tempat penyelenggaran olimpiade musim dingin 1972. Tapi karena waktu terbatas, terpaksa dihilangkan dari daftar tempat yang harus dikunjungi, karena selain letaknya jauh di pinggiran kota juga berseberangan dengan arah Moerenuma Park yang juga berada di pinggiran kota. Sehingga cukup melihat kota Sapporo dari TV Tower nya saja.

[caption id="attachment_286676" align="aligncenter" width="640" caption="Beer Muserum"]

13786528302083519289
13786528302083519289
[/caption]

13783890562030982927
13783890562030982927

1378389090554079106
1378389090554079106

13784076601097577839
13784076601097577839

[caption id="attachment_286336" align="aligncenter" width="269" caption="Drum Raksasa Bir Sapporo"]

1378505578626912924
1378505578626912924
[/caption] [caption id="attachment_286636" align="aligncenter" width="640" caption="Tahun 1876"]
13786460171586200348
13786460171586200348
[/caption] [caption id="attachment_286335" align="aligncenter" width="640" caption="Sekarang"]
137850554566722531
137850554566722531
[/caption]

13783892381981030338
13783892381981030338
Di dalam museum [caption id="attachment_285995" align="aligncenter" width="448" caption="Di dalam museum"]
13783892701827724899
13783892701827724899
[/caption]

1378406316915628900
1378406316915628900

[caption id="attachment_286515" align="aligncenter" width="384" caption="V-sign"]

13785927581068170902
13785927581068170902
[/caption]

1378389321912584694
1378389321912584694
Iklan Bir Jadul

13783893551716696225
13783893551716696225
Iklan Bir Jadul

13783893911332266083
13783893911332266083
Penjual Bir :-D

13783951331483134648
13783951331483134648
Lukisan Bangunan Museum Bir Sapporo

[caption id="attachment_286516" align="aligncenter" width="640" caption="Bukit buatan di Moerenuma Park"]

13785928401920544315
13785928401920544315
[/caption]

[caption id="attachment_286517" align="aligncenter" width="480" caption="Tanga ke puncak bukit buatan. Gunung Fuji saja kudaki, apalagi hanya bukit buatan :-D"]

13785928951605504211
13785928951605504211
[/caption]

[caption id="attachment_286518" align="aligncenter" width="640" caption="Pemandangan dari puncak bukit buatan"]

1378592971696740849
1378592971696740849
[/caption]

[caption id="attachment_286519" align="aligncenter" width="640" caption="Air mancur dilihat dari puncak bukit buatan"]

13785930151058130215
13785930151058130215
[/caption]

Pada waktu-waktu tertentu,akan ada atraksi air mancur seperti menari dengan warna-warni dan gerakan yang indah, sayang saat saya ke sana, bukan pada saat jadwal atraksi.

[caption id="attachment_286520" align="aligncenter" width="445" caption="Informasi jadwal atraksi air mancur menari"]

1378593100274034134
1378593100274034134
[/caption]

[caption id="attachment_286521" align="aligncenter" width="640" caption="Piramida kaca"]

13785931521513848821
13785931521513848821
[/caption] Di dalam piramida kaca ini terdapat galery  mendiang Isamu Noguchi, salah seorang arsitek dan pematung terkenal yang juga merupakan arsitek yang mendesain Moerenuma Park.

Setelah capek dan puas jalan-jalan mengelilingi Moerenuma Park, perjsalanan dilanjutkan ke TV Tower Sapporo, untuk melihat kota Sapporo dari ketinggian 90 m. Untuk masuk ke observation deck, pengunjung harus membayar 700 yen. Memang TV tower ini tidak setinggi Tokyo Tower apalagi Tokyo Sky Tree yang baru dibuka tahun lalu, tapi dari observation deck ini lumayan bisa melihat kota  Sapporo dari ketinggian.

[caption id="attachment_286507" align="aligncenter" width="640" caption="Tampak Dari Jendela Timur"]

1378592216379433062
1378592216379433062
[/caption] [caption id="attachment_286508" align="aligncenter" width="640" caption="Tampak Dari Jendela Selatan"]
1378592263958432081
1378592263958432081
[/caption] [caption id="attachment_286509" align="aligncenter" width="640" caption="Tampak Dari Jendela Utara"]
13785923121729042261
13785923121729042261
[/caption] [caption id="attachment_286510" align="aligncenter" width="480" caption="Tampak Dari Jendela Barat"]
13785923621782569838
13785923621782569838
[/caption]

Dari jendela Barat ini terlihat jalan lurus ke arah Barat dan Odori Park terlihat dari kejauhan, di dekat ujung jalan ini. Di ujung paling utara jalan ini terdapat Sapporo Reference Library. Dari TV Tower ini saya berjalan ke ujung jalan di paling barat hanya untuk melintasi Odori Park dan juga mengambil foto Sapporo Refernce Library

[caption id="attachment_286511" align="aligncenter" width="640" caption="Sapporo Reference Library"]

1378592442380299380
1378592442380299380
[/caption] Hampir jam 6 sore dan saya harus kembali ke hotel untuk istirahat sebentar dan mandi, karena jam 7 malam saya harus ke hotel ANA Sapporo tempat menginap rombongan Prof. Arai dan mahasiswa Arai Labo, yang kebetulan letaknya tidak jauh dari hotel Marks Inn Sapporo tempat saya menginap. Jam 7 malam saya tiba di hotel ANA Sapporo ternyata rombongan mereka baru saja tiba dan sedana check in di meja resepsionis. Mereka berangkat dari Tokyo kemarin pagi dan tiba di Osamanbe sore hari. Menginap di Osamanbe semalam dan tadi pagi sampai sore jalan-jalan di Osamanbe lalu melanjutkan perjalanan ke Sapporo jam 4 sore dari Osamanbe. Jam 7.45 malam kami berangkat dari hotel ke restoran Soemon Yuya,  tempat acara nomikai.

[caption id="attachment_286677" align="aligncenter" width="426" caption="Dengan Prof. Arai sensei"]

13786529541326498191
13786529541326498191
[/caption] [caption id="attachment_286644" align="aligncenter" width="437" caption="Dengan kohai (junior) mahasiswi S1 semester akhir"]
13786475782130378856
13786475782130378856
[/caption] [caption id="attachment_286638" align="aligncenter" width="512" caption="Pidato :-D"]
1378646191247646550
1378646191247646550
[/caption] [caption id="attachment_286645" align="aligncenter" width="512" caption="Yumiiii Mak Nyussss"]
13786476712010787118
13786476712010787118
[/caption] [caption id="attachment_286639" align="aligncenter" width="512" caption="Say Chessssuuuuu"]
13786462491909513600
13786462491909513600
[/caption] Tahun lalu, di bulan September ketika acara nomikai di Kyoto sekaligus acara perpisahan saya yang akan kembali ke Indonesia, saya diminta memberikan pidato pendek, dan saat itu saya mengatakan bahwa saya akan merindukan Jepang, merindukan teman-teman, dan tentu saja merindukan Arai sensei, dan saya berharap semoga mendapat kesempatan untuk ikut acara-acara seperti ini lagi. Ternyata tahun ini saya diberi kesempatan untuk berkumpul lagi. Dan kembali ketika saya diminta untuk memberikan pidato singkat sebagai alumni Arai Labo, saya mengatakan semoga semoga tahun depan mendapatkan lagi rezeki untuk kumpul-kumpul seperti ini, sebagaimana harapan tahun lalu yang ternyata bisa tercapai juga tahun ini. Besoknya setelah selesai sarapan pagi di hotel, saya harus segera ke airport untuk mengejar penerbangan Air Asia ke Tokyo. Dari hotel jam 7.15 pagi, tiba di New Chitose airport jam 8.15 pagi, langsung check in dan mulai boarding jam 8.40 karena jadwal pesawat take off jam 9.20. Sebelum boarding masih menyempatkan diri membeli oleh-oleh (Omiyage) di souvenir shop airport. Kue-kue omigae Sapporo didominasi oleh produk olahan dari coklat, keju, kentang, jagung, kepiting  dan cream. Bingung memilih omiyage akhirnya hanya membeli membeli cheese cake dan white chocolate sandwich Hokkaido. Hokkaido memang dikenal sebagai produsen jagung, kentang dan susu, selain bir. Juga terkenal dengan ramen. Sayonara Sapporo.

[caption id="attachment_286513" align="aligncenter" width="266" caption="Omiyage dari Sapporo"]

1378592641389386977
1378592641389386977
[/caption] [caption id="attachment_286514" align="aligncenter" width="358" caption="Boarding Pass to Tokyo"]
1378592699663659480
1378592699663659480
[/caption]

What a nice trip.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun