Walau pun sudah memasuki bulan September, temperatur di Tokyo masih sangat tinggi, bertengger di angka 30 derajat dan masih terasa menyengat. Kebetulan ada rencana backpacking ke Sapporo, lumayan bisa ngadem selama 2 hari ke Sapporo, di pulau Hokkaido, yang letaknya di ujung utara Jepang. Sapporo pernah menjadi tuan rumah Olimpiade musim dingin 1972. Hokkaido juga terkenal sebagai habitat suku Ainu, penduduk asli Jepang. Kalaudi Indonesia, Sapporo terkenal sebagai merek mesin cuci :-)
Sebenarnya jalan-jalan ke Sapporo adalah keinginan sejak lama yang belum kesampaian. Selama kuliah S3 dulu di Jepang, saya hanya melakukan perjalanan ke arah Barat dan Selatan Jepang, mulai dari Toyohashi, Nagoya, Kyoto, Osaka, Nara, Hiroshima, dan pulau Kyushu. Saya juga  sempat 2 kali mendaki sampai ke puncakgunung Fuji. Sebenarnya tahun ini saya sempat lagi diajak mendaki gunung Fuji, tapi saya takut dibilang idiot, karena konon katanya, orang  pintar minum tolak angin cukup sekali saja mendaki gunung Fuji, dan yang mendaki gunung Fuji sampai 2 kali adalah orang bodoh, tentunya kalau mendaki gunung Fuji sampai 3 kali akan disebut idiot hehehe.
Untungnya, saya mendapat kesempatan lagi ke Jepang setelah tahun lalu kembali ke Indonesia tepat setelah selesai wisuda S3 saya. Dan kesempatan selama 3 bulan di Jepang ini saya gunakan untuk melakukan perjalanan ke Sapporo, yang dulu belum kesampaian. Kebetulan juga teman-teman kohai (junior) di kampus saya dulu juga akan melakukan trip laboratorium ke Sapporo di minggu pertama bulan September ini. Kebetulan yang indah, setidaknya saya bisa ikut acara pesta nomikai labo, ketemu dengan adik2 mahasiswa dan sensei pembimbing S3 saya dulu. Setelah mendapat jadwal lengkap acara labo trip mereka, saya pun membuat itinerary saya ke Sapporo, dan rencananya saya akan bergabung dengan mereka di acara makan malam bersama (nomikai) di hari kedua saya di Sapporo. Saya tiba sehari lebih dulu dari rombongan mereka. Mereka naik kereta kurang lebih 9 jam perjalanan dari Tokyo, saya memilih naik pesawat Low Cost Carrier Air Asia, hanya 1,5 jam perjalanan. Sebenarnya pakai Air Asia lebih murah dibanding naik kereta dan lebih cepat. Harga tiket Air Asia one way Tokyo ke Sapporo hanya 4.500 yen, sementara tiket kereta one way dari Tokyo ke Sapporo sekitar 25.000 yen, tapi mereka mendapatkan harga untuk group student trip, sekitar 15.000 yen. Mereka memilih naik kereta ke Sapporo karena ada acara mampir/transit di satu kota dekat Sapporo, dan kembali ke Tokyo naik pesawat.
Kembali ke lap top cerita perjalanan saya. Dari Narita airport, pesawat take off jam 16. 50 dan tiba di New Chitose Airport Sapporo jam 18.20. Ketika tiba, Sapporo baru saja diguyur hujan, jadi selain karena memang udaranya yang dingin, akibat hujan yang turun, terasa lebih dingin lagi. Dari Sapporo airport, saya naik kereta JR Rapid Express ke stasiun Sapporo city, sekitar 40 km dari airport Sapporo, dengan lama perjalanan sekitar 40 menit dan harga tket kereta 1.040 yen.
[caption id="attachment_286672" align="aligncenter" width="384" caption="Tiket JR Rapid Express ke Sapporo Eki"][/caption]
Dari stasiun Kota Sapporo saya sambung lagi dengan subway ke hotel tempat saya menginap. Â Sekitar jam 19.30 saya check in di hotel. Istirahat sebentar lalu keluar cari makan malam dan kebetulan hotel tempat saya menginap berada di daerah Susukino yang terkenal sebagai tempat yang ramai dengan kehidupan malam, seperti Shinjuku di Tokyo dan Namba Dotombori di Osaka.
[caption id="attachment_286673" align="aligncenter" width="480" caption="Iklan Bir Asahi"]
[caption id="attachment_286674" align="aligncenter" width="480" caption="Iklan Suntory"]
[caption id="attachment_286676" align="aligncenter" width="640" caption="Beer Muserum"]