Mohon tunggu...
Farid Mardin
Farid Mardin Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sunset di Kuta Tak Pernah Membosankan untuk Dinikmati

30 September 2013   09:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:12 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut teori relativitas Einstein, waktu juga bersifat relatif. Ada dilatasi waktu yang disebabkan oleh kecepatan objek yang menjalani waktu. Orang yang sedang berada di pesawat yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, akan merasakan waktu yang lebih singkat dibanding yang berada dalam posisi relatif diam.Teori relativitas waktu dari Eisntein bersifat objektif dan merupakan fenomena fisika. Namun ada juga   relativitas waktu  yang bersifat subjektif, yaitu tergantung dari suasan hati dan perasaan yang menjalani waktu. Dalam keadaan senang dan enjoy, waktu  sebulan terasa sangat cepat berlalu, seperti hanya sehari.Sedangkan dalam keadaan tidak enjoy dan terpaksa, sehari rasanya seperti sebulan (subjektif hehehe). Begitu pun yang saya alami, selama 3 bulan mengikuti program visiting scholar JICA  selama 3 bulan di Jepang, terasa begitu cepat berlalu. Rasanya baru beberapa hari tiba di Jepang, sudah harus kembali lagi ke Indonesia. Pastinya karena saya benar-benar menikmati aktivitas sehari-hari saya selama di Jepang. Dan tentunya kehidupan di lingkungan yang serba teratur dan bersih  membuat hidup terasa lebih bisa dinikmati. Tanggal 21 September 2013 saya kembali ke Indonesia menumpang pesawat Garuda, my first choice. Kalau 3 bulan lalu saat berangkat ke Jepang, saya transit setengah hari di Denpasar untuk menikmati dinner di Jimbaran, dalam perjalan kembali ke Indonesia, saya sengaja menyusun itinerary untuk stop over di Bali selama 2 hari. Kesempatan menjadi wisdom (wisatawan domestik) sebelum kembali dalam rutinitas pekerjaan, mengajar 7 kelas seminggu ditambah menjadi dosen terbang (terbang dalam arti harfiah menggunakan peswata perusahaan) kelas akhir pekan di sebuah perusahaan pertambangan nikel terbesar di Indonesia.. Bali memang tidak pernah membosankan untuk dikunjungi. Ketika tiba di Bali, saya sempat kaget karena Bandara Ngurah Rai yang saat saya berangkat ke Jepang masih dalam tahap pembangunan ternyata sudah dibuka sejak 3 hari lalu, walau masih soft opening dan belum diresmikan oleh Pak SBY. Terminal International Bandara baru sudah dilapisi karpet, tidak kalah dari Bandara Changi di Singapura dan Narita di Jepang.Mudah-mudahan fasilitas pelayanannya juga bisa sebaik bandara International di Luar Negeri, bukan hanya megah fisiknya saja. Sayang saya tidak sempat mencoba jalan tol baru dari Bandara Nguah Rai yang melintasi di atas laut dan bercabang menuju ke arah Benoa Nusa Dua dan menuju ke Sesetan Denpasar. Jalan tol baru itu dibuka secara resmi hari Senin tanggal 23 September 2013 pada saat saya harus melanjutkan penerbangan ke Makassar. Hari itu sepanjang jalan di sekitar Bandara dan di dalam Bandara banyak polisi dan tentara yang berjaga karena Pak SBY datang untuk meresmikan jalan tol baru tersebut. Peresmian Bandara baru dan jalan tol baru tersebut merupakan rangkaian persiapan acara KTT APEC yang akan digelar di Bali awal Oktober 2013 ini. Sengaja memilih penginapan dekat Bandara yang juga dekat dengan pantai Segara dan Pantai Kuta yang bisa dijangkau dengan berjalan-jalan santai menyusuri jalan paving block menyusuri bibir pantai dari Wana Segara sampai ke Kuta Legian. Sunset di Kuta, Jimbaran, Dreamland Uluwatu tidak pernah membosankan untuk dinikmati. Berikutini oleh-oleh foto selama 2 hari stop over di Bali. [caption id="attachment_291578" align="aligncenter" width="640" caption="Siap-siap Parasailing di Benoa"][/caption] [caption id="attachment_291579" align="aligncenter" width="640" caption="Take off"]

13805066501683248248
13805066501683248248
[/caption] [caption id="attachment_291580" align="aligncenter" width="640" caption="Flying without wings"]
1380506680184729640
1380506680184729640
[/caption] [caption id="attachment_291581" align="aligncenter" width="640" caption="Pantai Kuta"]
1380506742701426093
1380506742701426093
[/caption] [caption id="attachment_291582" align="aligncenter" width="640" caption="Menanti Sunset"]
13805070771789606479
13805070771789606479
[/caption]
13805071562016995412
13805071562016995412
13805071941837575910
13805071941837575910
13805072161061200545
13805072161061200545
1380507440323268431
1380507440323268431
1380507276155259420
1380507276155259420
1380507300951509667
1380507300951509667
1380507323232829008
1380507323232829008
13805075521695463447
13805075521695463447
1380507524795958715
1380507524795958715

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun