Mohon tunggu...
Farid Mardin
Farid Mardin Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Puri, Sri, Dr Anugra, Olive, dan Titi

22 November 2011   05:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21 1723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Titi yang lagi ramai membuat ingin ikut numpang tenar dengan kasus itu. Karena kasus ini diduga ada kaitannya dengan Dr. Anugra, saya jadi ingat kasus November 2009, tepat 2 tahun lalu. Setelah membaca beberapa tulisan tentang Titi, dan saya juga sempat ikut memberikan beberapa komentar di beberapa tulisan tentang Titi, akhirnya saya merasa perlu juga menulis apa yang saya ketahui tentang Puri, Sri, Dr. Anugra, Olive dan Titi.

Beberapa pembaca yang hanya membaca tulisan terkahir tentang Titi mungkin bertanya-tanya kasus apakah ini. Ada yang menganggap ini kasus kecemburuan kepada Titi yang termasuk salah satu nominator Kompasianer Terkaporit eh Terfavorit dengan iming-iming hadiah. Kecurigaan ini wajar saja karena tulisan yang menyoroti tentang tulisan-tulisan Titi tiba-tiba muncul di saat Titi diumumkan menjadi salah satu nominator. Apalagi yang mempertanyakan tulisan Titi adalah seorang kompasianer baru, dan tulisannya tentang Titi dibuat bersamaan dengan hari pertama terdaftar sebagai kompasianer, tanpa foto dan identitas yang jelas.

Tarik napas panjang dulu, karena saya akan bercerita kisah 2 tahun lalu dan hubungannya dengan kasus Titi ini.

Dua tahun lalu, ada akun dengan nama Cerita Puri. Di situ Puri berbagi cerita tentang kisahnya sebagai pengidap kanker payudara. Banyak kompasianer yang berempati kepada Puri dan mendukung Puri, sampai ada Gerakan Peduli Puri. Setiap tulisan Puri dikomentari dengan kalimat-kalimat pemberi semangat agar tabah dan sabar. Banyak yang sudah jatuh hati kepada Puri. Lalu kisah cerita Puri itu berakhir dengan kematian Puri, dan berita kematian ini, konon katanya berasala dari Dr. Anugra. Lalu semua penggemar dan fans Puri membuat tulisan dengan tema A Tribute To Puri. banyak tulisan yang mengharu biru merasa kehilangan Puri.

Sampai di situkah akhir cerita Puri?.Ternyata tidak. Ada yang penasaran dengan kisah Puri itu. Beberapa kompasianer di Jogya mencari tahu kebenaran kisah Puri itu dan mencoba mencari berita ke kampus Puri. Ternyata tidak ada kasus mahasiswi yang meninggal karena kanker payudara. Akhirnya terkuaklah bahwa Puri itu tokoh fiktif. Dan beberapa kompasianer yang merasa tertipu oleh kisah Puri, mencoba menyelidiki siapa di balik tokoh Puri itu dan akhirnya ketahuan lalu secara beramai-ramai diberi sanksi oleh para kompasianer.

Tokoh di belakang kisah Puri adalah Fuad Mushofa dan dia diminta untuk meminta maaf. Permintaan maafnya dibuat dalam bentuk tulisan ini http://sosbud.kompasiana.com/2009/11/12/dibalik-ceritapuri/. Apakah setelah permintaan maaf itu, masalah selesai ?. Yah masalah selesai dengan Fuad Mushofa, tapi ternyata menjadi masalah baru karena ada yang mempertanyakan status Dr. Anugra saat itu, karena konon katanya berita tentang meninggalnya Puri didapat pertama kali dari Dr. Anugra. Ada yang mempertanyakan jangan-jangan Dr. Anugra itu juga fiktif. Dr. Anugra ternyata tidak fiktif dan membuktikan bahwa dia sosok yang nyata dengan prestasi cemerlang yang didapatkan dari beberapa universitas papan atas di Indonesia dan di Australia. Gelarnya adalah Dr.dr. FICS,SP.B.Onk. MSi, MKes.Ph.D.

Gelar yang berjejer mentereng itu menjadi masalah baru bagi Dr. Anugra. Sri yang dituduh memfitnah sang dokter akhirnya mencoba mencari tahu apakah benar si dokter ini alumni Adeleide University (AU).Setelah ditanyakan ke AU, tidak ada alumni bernama Anugra. Padahal Dr. Anugra mengaku usia 21 tahun mendapat gelar dokter di AU, dua gelar Master dari ITB dan Unpad, dan PhD dari AU. Sri yang sempat dituduh memfitnah dan "diserang" oleh pendukung Anugra saat itu, akhirnya "balas dendam" dengan menunjukkan bukti bahwa Dr Anugra sang idola banyak kompasianer itu pembohong. Semua gelarnya fiktif.

Rosiy juga secara diam-diam mencoba mencari tahu tentang kebenaran gelar Dr. Anugra itu.Karena tidak ada bukti bahwa Dr. Anugra memiliki semua gelar tersebut, akhirnya Rosiy membuat tulisan yang mempertanyakan kebenaran gelar Dr. Anugra di sini. Saat itu tidak ada penyelesaian tuntas, masalah dibikin menggantung. Penyelesaiannya hanya berupa kopdar di Bandung dan setelah itu dianggap masalah selesai, Dr. Anugra tidak fiktif, tapi tidak ada klarifikasi apakah gelarnya fiktif atau tidak. Pertanyaan Rosiy tentang gelar Dr. Anugra belum terjawab. Di tulisannya, Rosiy juga mencurigai ada hubungan anatara Dr. Anugra dan Olive yang dalam tulisannya mengaku Dr Anugra sebagai dokter pribadi. Di banyak tulisannya Olive sering memuji-muji Dr. Anugra. Dan Rosiy mencurigai isi tulisan Olive yang terlihat sangat dewasa untuk anak seusianya. Pertanyaan Rosiy tidak terjawab dan saya menuliskan perbandingan anatara kasus Dr Anugra ini dengan kasus Fuad Mushofa di sini.

Masalah menggantung hingga beberapa hari lalu, tepatnya setelah kasus Olive dua tahun lalu, seorang bernama Dyah Ayu Ratnasari mempertanyakan  tulisan-tulisan Titi yang seperti antara fiksi atau nyata dan mempertanyakan hubungan anatara Titi dan Dr. Anugra. Saya kaget karena tiba-tiba di dashboard ada notifikasi komentar baru di tulisan Rosiy 2 tahun lalu. Rupanya ada yang baru berkomentar di tulisan itu setelah membaca tulisan Dyah Ayu Ratnasari. Cerita Lama Berulang Kembali (CLBK) hehehe.

Akhirnya saya membaca beberapa tulisan yang di tulis oleh Dyah Ayu Ratnasari dan beberapa tulisan yang mencoba mengungkap dan menyelediki masalah ini. Saya juga mencoba membaca beberapa tulisan Titi, dan dari beberapa tulisan saya memang melihat ada kesamaan pola dengan tulisan Olive yang dulu suka menyanjung sang dokter pribadi. Dalam kasus Titi, yang disanjung dan dipuja-puji adalah dokter yang menjadi atasan dan sekaligus pemilik klinik. Saya sempat meminta pendapat Rosiy tentang salah satu tulisan Titi yang ini http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/09/28/apakah-anda-merasa-senang-di-tempat-anda-bekerja/ , apakah tulisan tersebut masuk di akal dan apakah gaya bahasa yang digunakan mirip gaya bahasa Dr. Anugra dan Olive. Kata Rosiy, gaya tulisan itu memang mirip dengan gaya bahasa Olive dan Dr. Anugra, dan yang lebih mengherankan isi tulisan itu too good to be true, kalau kata Rhoma Irama TERLALU.

Apakah kasus ini akan menggantung seperti dulu lagi. Tidak ada klarifikasi kalau Olive itu adalah alter ego Dr. Anugra?. Dulu Olive dikatakan stress dan pingsan karena dipertanyakan kebenaran identitas dirinya (sesuatu yang aneh yang di setiap tulisan-tulisannya sangat bijak menginspirasi, mengapa hanya gara-gara ditanyakan identitasnya bisa sampai pingsan) dan tidak muncul-muncul lagi. Dr. Anugra juga mengaku stress sampai membatalkan operasi 2 orang pasiennya (sesuatu yang aneh juga, dokter dengan prestasi cemerlang dan alumni universitas luar negeri bisa stress seperti itu hanya karena gelarnya dipertanyakan). Apakah akhir dari cerita  Dr. Anugra dan Titi akan berakhir seperti 2 tahun lalu ?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun