Bulan Maret adalah waktu yang sangat saya sukai. Saat itu, musim semi dimulai dan ditandai dengan mekarnya bunga. Musim dingin digantikan oleh musim semi, bunga-bunga mulai mekar bahkan burung-burung pun ikut bergembira. Di pagi hari terdengar nyanyian burung yang selama musim dingin tidak pernah terdengar. Wajah-wajah hangat penuh senyum cerah dan hangat menghiasi setiap wajah. sehangat udara musim semi. Wajah-wajah kaku di musim dingin kembali mencair dan menjadi cerah kembali. Bagi pendudk Jepang, akhir Maret sampai awal April adalah waktu yang ditunggu-tunggu setiap tahun, Selama sekitar 2 minggu, mereka merayakan hanami di mana-mana. Waktu yang paling disukai adalah pada saat bunga sakura sedang mekar penuh (full bloom), dan bertahan beberapa hari sebelum akhirnya gugur dan digantikan oleh daun-daun baru. Kemarin, teman saya Titin Fatimah sudah melaporkan suasana hanami di Kyoto. Kyoto, sama seperti Yogyakarta yang pernah menjadi ibukota RI sebelum akhirnya dipindahkan ke Jakarta, adalah ibu kota Jepang sebelum Tokyo. Kali ini saya juga "latah" untuk ikut melaporkan suasana hanami di Tokyo. Tempat-tempat favorit untuk merayakan hanami di Tokyo adalah di Ueno Park, Kitanomaru Garden, Shinjuku Garden, Chidorigafuchi, Sumida River, dll. Saya memilih Kitanomaru Park, karena relatif dekat dengan tempat Tokyo Imperial Palace, Yasukuni Shrine, dan Chidorigafuchi (di sepanjang jalan di depan kantor kedutaan Inggris). Semuanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Awalnya saya ingin menuikmati hanami hari Minggu tanggal 4 April lalu, tapi karena hujan akhirnya saya batalkan. Hari Selasa 2 hari lalu, saya ada janji untuk bimbingan dengan professor di laboratorium. Sebelum bimbingan, si professor bertanya apakah saya sudah menikmati hanami. Saya jawab belum, karena hari Minggu kemarin hujan dan saya batalkan rencana jalan-jalan ke Ueno Park, dan rencananya hari Sabtu nanti baru akan jalan-jalan lagi. Tak disangka, si professor menyarankan agar hari ini saya pergi jalan-jalan menikmati hanami, karena menurut ramalan cuaca, hari Selasa udara sangat cerah dan hangat,bunga-bunga sakura juga sedang dalam keadaan mankai (mekar penuh, full bloom). Kalau hari Sabtu dan Minggu nanti udara agak mendung dan relatif dingin. Selain itu, kalau hari Sabtu dan Minggu, kemungkinan besar bunga sakura sudah mulai berguguran. Kata professor bimbingan bisa ditunda, tapi bunga sakura tidak bisa ditunda, kalau pun ditunda, penundaannya butuh waktu setahun hehehehe. Akhirnya bimbingan hari itu diundur ke hari Rabu besoknya. Benar-benar professor yang sangat pengertian. Dari kampus saya naik kereta ke Stasiun Tokyo, lalu jalan-jalan menuju Taman Imperial Palace Tokyo, lalu ke Kitanomaru Park (Budokan Hall juga berada di dalam Kitanomaru Park), lalu lanjut ke Kuil Shinto Yasukuni. Walau pun hari kerja, ternyata tetap banyak yang merayakan hanami. Makin malam, yang datang makin banyak, karena banyak yang sudah pulang dari kantor. Di sekitar Kuil Yasukuni, banyak stand penjual makanan yang menyediakan kursi serta tikar lesehan di bawah pohon sakura untuk duduk-duduk menikmati makanan yang mereka jual. Berikut adalah foto-foto suasana hanami yang sempat saya rekam dengan kamera saya. Ada juga sakura berwarna pink, yang merupakan pesanan khusus (special request) dari seorang kompasianer di Indonesia. Dan saya selipkan satu foto saya yang semoga tidak mengurangi keindahan sakura yang hehehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H