Mohon tunggu...
Ahmad Farid
Ahmad Farid Mohon Tunggu... Guru - Nama asli

Ahmad farid adalah seorang anak orang yg notabene nya ekonomi ke bawah dia kelahiran di Jember di salah satu desa yang dekat dengan kaki gunung yang bertempat di dusun Sumber Candik RT/05 RW/02 desa panduman kec Jelbuk yang di lahirkan pada tanggal 12 Maret 1996 dari seorang ibu yang bernama siana dan seorang bapak yang Bernama Bukhori. ia menempuh pendidikan di SDN Darsono 03 yang lokasi nya lumayan jauh dari Rumah nya sekitar 8 KM yang di tempuh dengan berjalan kaki dengan menapaki naik gunung turun gunung dalam keseharian Farid menjalani nya dengan sabar kemudian dia melanjutkan di sebuah pesantren

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dengan Melihat ke Bawah Maka Anda akan Bersyukur

18 Februari 2018   07:38 Diperbarui: 18 Februari 2018   09:49 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Lihatlah orang yang lebih rendah dari kalian (dalam kenikmatan duniawi), dan janganlah melihat orang yang lebih tinggi dari kalian, karena hal itu lebih dapat membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah atas kalian. [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu] Dalam perjalanan hidup yang saya jalani penuh dengan lika liku adakalanya saya harus bersedih adakalanya saya harus bangga dengan keadaan ku yang sekarang . Sempat terselip sedih dan rasa putus asa terhadap diriku sendiri karna kebutuhan hidup yang semakin bertambah dalam keseharian ku sedangkan pemasukan sangat minim. sehingga terbesit dalam fikiran untuk berhenti tidak melanjutkan kuliah agar tidak terlalu banyak beban yang ada pada saya.

Beban hidup yang harus saya jalani sendiri berusaha untuk tidak berkeluh kesah terhadap orang tua karna saya sadar orang tua saya juga kesulitan dalam mencari nafkah buat beliau sendiri. saya hanya bisa berdoa dan pasrah dan saya yakin bahwa Allah memberikan banyak jalan untuk hamba nya yang mau berusaha Allah tidak akan membiarkan hamba nya kekurangan jika hamba nya mau berusaha sebagaimana firman Allah " Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka " QS 13:11 

Namun adakalanya saya harus bangga dengan keadaan saya saat ini bisa melanjutkan kependidikan ke jenjang yang lebih tinggi ke meja perkuliahan meski keadaan ekonomi yang rendah menurut kaca mata saya pribadi karna masih banyak orang orang yang putus sekolah dan tidak melanjutkan kuliah karna masalah ekonomi di luar sana banyak orang tua yang berhutang kesana sini untuk melanjutkan studi anak nya ke jenjang yang lebih tinggi sehingga dia harus rela hutang puluhan juta untuk membahagiakan anaknya, di luar sana ada juga orang tua yang sampai anak nya di suruh berhenti kuliah karna tidak bisa membayar uang semester bahkan di luar yang rela merantau kemana mana demi membahagiakan anaknya. 

Berangkat dari sinilah saya bersyukur Allah memberikan sesosok orang kedua tua hebat yang selalu memberi semangat terhadap saya . Saya pikir saya termasuk orang yang tidak beruntung karna menjalani kehidupan yang serba kekurangan tetapi ternyata di luar sana masih banyak yang lebih menginginkan anaknya untuk kuliah tetapi karna terkendala oleh ekonomi sehingga tidak bisa melanjutkan. Terima kasih buat ibu bapak yang ada di perkampungan di kaki gunung yang telah mengantar Anak nya ke bangku perkuliahan. Doakan anak mu semoga sukses selalu dan bisa membahagiakan mu kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun