Mohon tunggu...
Farid Elsyarif
Farid Elsyarif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar menulis sebagai ekspresi positif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Ikut Emosi, Maafkan Saja Kesalahan Orang Lain

3 September 2023   09:50 Diperbarui: 3 September 2023   09:54 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa disadari, terkadang ada perkataan atau perilaku orang lain yang membuat sakit hati. Apalagi untuk hal-hal yang tidak kita ketahui, apa salah kita? Tiba-tiba, orang lain membenci, memusuhi bahkan bertindak yang menyakitkan hati.  Lalu kita marah, kesal, dan seperti ingin melabrak orang-orang itu. Kenapa? Selalu ada seribu alasan untuk marah.

Di mana-mana, sakit hati, dibenci atau difitnah selalu jadi alasan untuk marah. Dendam atas perbuatan zolim atau semena-mena orang lain. Sangat wajar marah itu terjadi. Tapi tidak banyak orang yang mampu memaafkan perkataan atau perbuatan orang lain atas diri kita. Sebagian besar orang mungkin tidak bisa memaafkan kesalahan orang yang telah menyakiti hatinya. Karena memaafkan, adalah jalan tersulit untuk dilakukan. Apalagi dalam kondisi emosi dan marah.

Banyak orang lupa. Memaafkan adalah kunci untuk merasa bebas dari hal-hal negatif. Jalannya kepuasan batin dan nothing to lose itu ya memaafkan. Untuk membiarkan diri dan melepaskan tekanan akibat rasa marah, dendam atau emosi sesaat. Maka maafkanlah orang-orang yang pernah bersalah, sebagaimana kita juga ingin dimaafkan orang lain.

Lupakanlah kesalahan orang-orang yang pernah zolim kepada kita. Seperti kita ingin juga dilupakan kesalahan yang pernah kita perbuat. Agar perasaan kita menjadi lebih baik, lebih sehat. Di samping memberi waktu orang-orang yang melakukan kesalahan kepada kita untuk menyesali perbuatannya. Untuk berubah menjalani kehidupan lebih baik yang tidak menyakiti orang lain. Mumpung masih ada waktu dan umur.

Berani memaafkan, berarti kita mau belajar menyelami perasaan orang lain. Sekaligus berani menyembuhkan luka hati dalam diri sendiri. Bahwa seberapa kecil kesalahan yang diperbuat itu pasti menyakitkan. Maka untuk menyembuhkannya, hanya butuh memaafkan dan berlapang dada untuk orang-orang yang salah.

Memaafkan adalah pilihan. Karena kita tidak bisa memilih untuk memiliki hidup yang bebas dari rasa sakit, bebas dari rasa benci orang lain. Tapi kita dapat memilih untuk bebas dari hawa nafsu yang buruk, bebas dari marah dan dendam sekecil apapun. Memang tidak mudah, tapi harus terus diperjuangkan untuk bisa dan mampu memaafkan siapapun.

Jadi, maafkanlah mereka yang telah menyakiti. Apapun alasannya. Toh nantinya, segala perbuatan baik atau buruk yang kita lakukan kepada orang lain, maka itu akan kembali kepada kita juga. Percayalah. Salam literasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun