Mohon tunggu...
Farid Elsyarif
Farid Elsyarif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar menulis sebagai ekspresi positif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cukup Ulurkan Saja Tanganmu, Jangan Banyak Komentar

1 September 2023   05:32 Diperbarui: 1 September 2023   05:46 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak kejadian di sekitar kita. Banyak peristiwa yang bisa dilihat dengan kasat mata. Tapi apa yang banyak dilakukan orang? Hanya berkomentar, hanya mengomentari. Tanpa mau membantu atau berbuat apapun.


Melihat orang berjalan lalu terjatuh, malah berkomentar, "Ke mana mata tuh orang bisa sampai jatuh".

Melihat rumah orang rumahnya berantakan, malah mengomentari, "Katanya orang berpendidikan, kok rumahnya berantakan ya?"

Melihat anak-anak yang kerjanya nongkrong, malah menghardik, "Pada mau jadi apa sih tuh anak-anak, kok kerjanya nongkrong".

Ada realitas yang salah di zaman begini. Banyak orang lebih senang mengomentari daripada mengulurkan tangan untuk membantu. Bila melihat orang jatuh ya harusnya ditolong untuk berdiri lagi. Bila melihat rumah orang berantakan ya bantu untuk merapihkan. Dan bila melihat anak-anak yang nongkrong ya dinasihati untuk membaca buku di taman bacaan. Itulah sikap dan akhlak yang diperlukan hari ini. Bukan malah mengomentari, bahkan menghardiknya.

Apapun, cukup ulurkan tanganmu.

Bila tidak bisa membantu, maka jangan mengomentari. Bila tidak bisa memberi manfaat, jangan mengganggu. Bila tidak bisa menyenangkan, jangan membuat sedih. Dan bila tidak bisa memuji, maka jangan mencela. Harusnya selama kamu masih bisa berdiri, ulurkan tanganmu untuk orang-orang yang telah jatuh. Bukan hanya bisa mengomentarinya.

Hati-hati, roda kehidupan itu berputar. Jangan sampai berbalik. Siapapun bisa jatuh, bisa berantakan rumahnya, bisa anak kita yang nongkrong. Maka lebih baik, ulurkan tanganmu kepada orang lain untuk membantunya. Apapun kondisinya, bantu semampu yang bisa dibantu. Cukup ulurkan tanganmu, selebihnya biarkan Allah SWT yang bekerja dengan cara-Nya.

Jangan sampai, lisan atau mulut kita hanya bisa mengomentari kehidupan orang lain. Hanya bisa berkomentar tentang masalah atau keadaan orang lain. Tanpa bisa membantunya, apalagi memberikan solusi. Hati-hati, karena kita tidak pernah tahu apa yang dialami orang lain. Tidak tahu apapun yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun