Berpikirlah
Memang benar, pikiran adalah satu di antara penentu perasaan seseorang. Siapapun yang berpikir positif maka postiflah. Sebaliknya bila dirasuki pikiran negatif, maka negatiflah sikap, sifat, mental, dan perilakunya. Di situlah pentingnya berpikir.
Berpikirlah, karena semua yang terjadi sangat bergantung pada pikiran. Pikiran pula yang menentukan sikap kita terhadap sesuatu. Mau baik atau buruk, bisa jadi bertumpu pada pikiran. Berpikir, sering kali disebut cara menyelaraskan hati dan otak. Untuk membiasakan berpikir sekali sebelum bertindak. Berpikir sebelum memposting sesuatu di media sosial. Berpikir tentang, apa manfaatnya dan apa pula dampaknya?
Apapun berpikirlah. Berpikirlah sebelum bertindak. Berpikir sebelum berbicara. Karena berpikir adalah cara dalam menjemput ketenangan, bahkan kebahagiaan. Berpikir yang jernih, berpikir yang objektif sebelum menghakimi atau memvonis apapun. Jangan sampai malas berpikir. Sehingga gampang membuka mulut tanpa mau membuka pikiran.
Berpikir, tentu membutuhkan keseimbangan antara otak dengan hati. Agar realitas apapun mampu dicerma secara objektif. Bila pekerjaan atau masalah jadi mudah dilewati, jika hambatan jadi mudah dilalui tentu karena kita berpikir.
Berpikir, bisa jadi amalan utama yang tidak boleh diabaikan. Karena berpikir akan selamat dan menyelamatkan. Apalagi pikiran yang dipakai untuk kebaikan. Berpikir bukan untuk keburukan atau kejelekan. Karena perintahnya, "Maka berpikirlah, wahai orang-orang yang berakal budi" (QS. Al-Hasyr:2).
Jadi, berpikirlah. Berpikir dalam segala keadaan. Berpikir untuk menyelaraskan hati dan otak. Berpikir untuk membahagiakan diri sendiri dan orang lain. Berpikir karena Allah SWT.
Bila Allah SWT mempertemukan kita dengan manusia yang mengecewakan, berpikirlah karena Allah ingin kita paham bahwa hanya Dia tempat berharap.
Bila Allah SWT mempertemukan kita dengan manusia yang menyakitkan, berpikirlah karena Allah ingin kita tahu bahwa hanya Dia yang menyembuhkan.
Bila Allah SWT mempertemukan kita dengan manusia yang mengambil hak, berpikirlah karena Allah ingin kita sadar bahwa hanya Dia yang memiliki, manusia tidak punya apapun.
Bila Allah SWT mempertemukan kita dengan manusia yang menzalimi, berpikirlah karena Allah ingin kita paham bahwa hanya Dia yang Maha Adil.
Bila Allah SWT mempertemukan kita dengan manusia yang tidak menghargai, berpikirlah karena Allah ingin kita tahu bahwa hanya Dia yang memberi ganjaran.
Berpikirlah untuk lebih baik, berpikir untuk memperbaiki diri. Berpikir untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat kepada orang lain. Berpikir dulu, berpikir lagi, dan berpikir terus. Untuk selalu ikhtiar baik dengan penuh sabar dan syukur. Selebihnya, serahkan kepada Allah SWT untuk menentukan hasilnya. Berpikir untuk terus menjadi baik, tanpa merasa sudah baik. Dan berpikirlah menurut diri sendiri dan biarkan orang lain berpikir menurut caranya sendiri. Jangan memaksa pikiran kepada orang lain. Berpikir bila tidak sama, kenapa tidak boleh beda?
Berpikirlah sahabat. Karena hampir tidak ada yang mustahil di dunia ini bila mau memikirkannya. Sambil menjaga sikap yang positif. Salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H