4. Keterampilan, sebagai target aktivitas menulis kreatif yang dibiasakan sehingga menjadi keterampilan tersendiri.
5. Hasil, sebagai bukti karya atau tulisan yang dihasilkan dari menulis kreatif.
6. Profesi, sebagai puncak tertinggi proses menulis kreatif sehingga dapat ditekuni sebagai profesi yang menghasilkan penghasilan dari menulis.
Umumnya, menulis kreatif terjadi pada penulisan sastra seperti puisi, cerpen, novel, drama, naskah sinetron. Tapi hari ini, menulis kreatif pun menjalar ke seluruh bidang kehidupan, seperti marketing, iklan, public relation, bahkan acara-acara TV yang banyak dihasilkan dari cara berpikir yang kreatif.
Menulis kreatif pada akhirnya adalah sinergi pembelajaran dan perilaku dalam menulis. Menulis yang tidak cukup hanya dipelajari tapi harus dilakukan. Menulis sebagai perilaku bukan pelajaran. Untuk menulis apapun dengan cara yang beda dan menarik. Salam Menulis Kreatif #KompetensiMenulisKreatif #MenulisKreatif #SyarifudinYunus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H