Tepat pukul 13.00 WIT pesawat yang kami tumpangi melakukan lending dengan epik di ujung runway bandar udara Domine Eduward Osok kota Sorong yang disingkat dengan sebutan DEO Airport.
Bandara ini memiliki terminal yang menyerupai buah pinang dengan luas sekitar 13.700 meter persegi, buah pinang menggambarkan lambang keakraban  dan persaudaran bagi warga Papua, dimana buah pinang ini dahulunya hanya ditemui pada kehidupan orang tua.
Namun belakangan buah pinang ini telah menjadi santapan rutinitas di kalangan anak muda Papua, sehingga buah pinang seakan menjadi ciri khas bagi warga Papua.
Perjalanan kami berikutnya yakni mengunjungi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) unit kerja Kementrian Ketenagakerjaan RI yang tersebar di seluruh Indonesia salah satunya berada di kota Sorong yang menjadi tujuan kami ke tanah Papua.
Tepat pada hari itu juga tanggal 17 November 2022 masyarakat setempat mendapat kabar gembira dari gedung Senayan Jakarta bahwa usulan perubahan status wilayah dari Kabupaten menjadi Provinsi telah disetujui.
Kini kota Sorong benar-benar  berubah status dari Kabupaten menjadi Provinsi Papua Barat Daya, tentu ini menjadi informasi yang sangat menarik perhatian masyarakat kota Sorong.
Kantor BPVP Sorong lokasinya sangat dekat dengan Bandara sekitar 10 menit jika dijangkau menggunakan mobil atau sepeda motor, tak lama kemuadian kamipun tiba di lokasi itu, saat melewati gerbang utama beberapa penghuni yang tak lain adalah pegawai telah menyambut kami dengan senyuman yang sumringah sambil menyapa mempersilahkan masuk ke dalam ruangan yang didesaint untuk menerima tamu.
Tiba-tiba tak lama kemudian datang seseorang yang berpenampilan santai terkesan casual langsung menyapa kami dengan dialek formal silahkan duduk pak, saya lantas membalas sapaannya dengan kalimat terima kasih telah menyediakan tempat untuk kami, ternyata dia salah satu pejabat dalam struktur organisasi BPVP Sorong.
Dua botol air mineral yang disuguhkan seakan mengantarkan sekaligus membuka diskusi pada suasana istrahat siang, namun kami memanfaatkan momen ini bercerita santai sambil tertawa melepas lelah setelah berada diangkasa sekitar 4 jam dari Jakarta menuju Kota Sorong.
Tibalah topik diskusi kita yakni melakukan monitoring terkait implementasi platform Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan (SIAPkerja) yang merupakan sebuah platform unggulan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan bisa diakses melalui https://siapkerja.kemnaker.go.id sejak dilakukan transformasi, platform yang mengusung tagar #SemuaBisaKerja ini  sebelumnya dikenal dengan brand Sistem Informasi Tenaga Kerja (Sisnaker).
Namun era digitalisasi semakin berkembang di semua sektor sehingga keluarlah kepijakan Pemerintah yang dituangkan melalui Perpres Nomor  95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik guna mempercepat peran digitalisasi sektor pemerintahan.
Maka Kementerian Ketenagakerjaan menyambutnya penuh responsif melalui penjabaran Perpres tersebut ke dalam Kepmenaker Nomor 38 Tahun 2022 tentang 9 (Sembilan) Lompatan Kementerian Ketenagakerjaan.
Regulasi ini menjadi starting point dalam menciptakan inovasi sektor ketenagakerjaan di Indonesia guna menjawab semua tantangan di  era revoluasi industri 4.0 yang mana manusia akan menghadapi sebuah peradaban di dalamnya teknologi informasi akan dominan berperan pada semua sektor.
Sembilan lompatan ini merupakan sebuah fondasi yang kokoh guna menjawab semua tantangan yang akan di hadapai oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Pada lompatan ke delapan yakni pengembangan ekosistem digital ketenagakerjaan diharapkan mampu membangun sebuah rumah besar yang didalamnya telah tersedia sekitar dua puluh satu layanan ketenagakerjaan.
Ibaratnya menciptakan sebuah embrio dan akan berkembang menjadi invidu yang kuat dalam menghadapi tantangan di masa depan, embiro itu di beri nama SIAPkerja.
Gambaran diatas sebagai pengantar diskusi kami dengan salah satu pejabat di BPVP Sorong, saatnya kami menjadi pendengar setia disaat pejabat tersebut menguaraikan cerita panjang tentang implementasi platform SIAPkerja di wilayahnya, dengan bahasa dan dialek khasnya tanpa jedah.
Beliau menjelaskan secara detail peran dan fungsi SIAPkerja hadir di tengah-tengah masyarakat yang sebagiannya belum mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi.
Namun semangat dan dedikasi yang tinggi ditunjukan bersama teman-temannya guna memperkenalkan platform ini sebagai sebuah layanan ketenagakerjaan yang simpel dan fleksibel bisa digunakan dimana saja baik melalui handphone dan laptop.
Ceritanya terus berlanjut dengan beberapa uraian yang menjadi fokus untuk mendampingi masyarakat saat membuat account di plaform SIAPkerja, tujuannya agar bisa memanfaatkan semua layanan yang tersedia di dalamnya, namun ada yang menarik dari cerita diatas yakni kendala yang sering ditemui yaitu koneksi internet, lagi -- lagi koneksi sering menjadi masalah klasik dalam mengakses internet.
Jika hal ini terjadi di tempat lain selain Papua, maka siap -- siap narasi protes dan saling klaim benar dan salah akan berseliweran di media sosial.
Namun di Papua hal semacam ini sudah menjadi lumrah karena masyarakatnya sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini, apakah karena Papua masih terkooptasi atau sering diidentikan dengan daerah tertinggal? Terbiasa karena minimnya fasilitas?
Jawabannya sederhana saja, kita harus selektif membuka data yang up to date tentang perkembangan Papua, karena pemerintah pusat melalui Kemkominfo akan terus melakukan perluasan akses internet hingga ke pelosok Papua.
Diskusi kami dan sang pejabat tadi masih terus berlanjut hingga beliau menyampaikan beberapa manfaat tentang hadirnya platform SIAPkerja, salah satunya adalah semakin mempermudah masyarakat atau pencari kerja mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh BPVP Sorong,
Diujung diskusi sang pejabat manyampaikan sebuah pesan dengan ekspresi wajah yang serius, pesannya adalah jika ada penilaian tentang keberhasilan implementasi platform SIAPkerja maka Papua mestinya menjadi indikator utama dalam penyebaran instrumen.
Dan akhirnya kami pun pamit meninggalkan ruangan yang terkesan estetik, sampai jumpa kembali di Provinsi Papua Barat Daya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H