Mohon tunggu...
Farid Arif
Farid Arif Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Narasi tanpa aksi pasti basi.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Meneropong Platform Twitter Era Elon Musk

29 April 2022   22:36 Diperbarui: 3 Mei 2022   09:29 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia media sosial kini dibuat terkagum dengan hadirnya sang miliarder Elon Musk yang menjadi pemilik tunggal platform media sosial twitter, setelah mengakuisisi dengan penawaran tertinggi US$44 miliar atau sekitar Rp 636 triliun (asumsi kurs Rp 14.458 per dolar AS) media sosial yang memiliki pengguna sebanyak 211 juta (websiterating.com) tak butuh waktu lama twitter jatuh di tangan Elon Mask.

Sebelumnya terdengar rumor dari Jack Dorsey sebagai pemilik twitter tidak akan menjualnya jika peminatnya adalah Elon Musk sang miliarder kontroversial yang selalu melakukan postingan yang bernada pro dan kontra.

Beberapa waktu lalu Elon Musk pernah melakukan twit menyinggung manajemen twitter yang tidak transparan dan membatasi kebebasan berbicara bagi semua warga twitter seakan mengekang penggunanya untuk lebih berhati-hati dalam melakukan postingan.

Siapa yang tidak mengenal Elon Musk orang terkaya di dunia, merupakan tokoh bisnis paling tajir dari Amerika Serikat, pemilik SpaceX dan Tesla Inc ini semakin membumi dengan sepak terjang bisnisnya. 

Pria kelahiran 1971 ini memiliki kekayaan bersih Rp 3.783,78 triliun (asumsi Rp 14.300 US$) pada tahun 2022 (versi majalah forbes),.

Jadi untuk memiliki platform media sosial terkaya di dunia dan semakin terkenal ini dengan keberanian dalam melakukan ekspansi bisnis, maka Elon Musk rela merogoh kocek agar bisa menjadi penguasa tunggal di twitter dan berencana melakukan transformasi besar-besaran sehingga platform media sosial ini bisa memiliki predikat freedom of speech.

Namun alasan Elon untuk memperoleh platform twitter ini bukan sekedar menambah pundi-pundi kekayaan, akan tetapi tujuan utamanya adalah ingin mempromosikan dan mengembangkan kebebasan berpendapat di dunia maya dan meminimalisir berita spam yang sering kali mendominasi pada platform ini.

Sehingga keputusannya ingin menguasai twitter mampu menjawab keraguan publik, adapun beberapa target setelah memiliki platform ini adalah melakukan beberapa pembaharuan, rencana ini telah disampaikan beberapa waktu lalu kemudian disadur oleh media-media mainstream online dan tersebar menjadi berita paling menarik dalam minggu ini.

Pembaharuan yang akan dilakukan agar platform twitter ini terkesan lebih seksi dan semakin menarik pengikutnya, di antaranya:

Mempromosikan kebebasan berpendapat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun