Salah satu kelemahan generasi muda saat ini adalah kurangnya kreatifitas, pemalas, tidak mau mikir dan tidak mau berbuat. Padahal apabila mereka mau bergerak sedikit saja, banyak jalan yang tersedia untuk menjadi orang yang berguna. Sebab teramat banyak potensi yang Allah titipkan dalam diri kita. Tinggal kita saja, apakah mau memaksimalkannya atau tidak.
Banyak hal yang bisa dilakukan, bila kita mahasiswa jangan hanya mengharapkan kiriman dari orang tua saja, kreatiflah mencari tambahan keuangan sendiri, misalnya mengajar privat dari rumah ke rumah di waktu kosong kuliah. Atau menjual kue-kue dan diletakkan di warung-warung. Atau mungkin membuka usaha kecil-kecilan melalui online dan lain sebagainya.
Jangan biasakan diri bermanja-manja. Memperturutkan hura-hura yang tidak tentu arahnya. Sudah cukup rasanya kita membebankan orang tua untuk biaya sekolah: SD enam tahun, ditambah SMP tiga tahun, ditambah pula dengan SMA tiga tahun.
Dua belas tahun sudah orang tua menanggung pendidikan sekolah kita, belum jugakah kita bisa mandiri? Atau paling tidak sudah terniatkah oleh kita untuk mandiri? Bila belum, lalu apa yang sudah kita dapatkan selama dua belas tahu? Tidak cukupkah dua belas tahun itu membentuk mental kita untuk mandiri?
Sahabat, sudah seharusnya kita mandiri. Mencari penghasilan sendiri, membiayai perkuliahan sendiri, membiayai kontrakan sendiri. Jangan pelihara mental pengecut, yang bahkan sudah tamat kuliah pun belum terniat juga untuk mandiri.
Masih menadahkan tangan pada orang tua untuk beli ini dan beli itu, untuk bayar ini dan bayar itu. Sudah seharusnya kita membalas jasa mereka. Kita yang mengirim uang untuk mereka.
Kita yang membantu saudara-saudara kita yang lain. Oleh sebab itu jauhi malas, jangan manja, teruslah belajar, bergerak maju dan kreatiflah dalam menjalani hidup. Bukankah Allah menyuruh kita untuk mencari karuniaNya di muka bumi?
"Apabila salat telah selesai dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah...." (Q.S. Al-Jum'ah: 62/ 10)
Ny. 19/08/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H