Ketika itu,
kau terbujur di tengah rumah
kaku membiru
berselimut kain panjang cokelat tua
di kelilingmu,
tangis pecah isak tertahan
empat kawan mengangkatmu ke pemandian
setelah itu,
dibungkus kain putih tak berjahit
lima lapis
"akhirnya auratmu tertutup juga"
untuk pertama kalinya
Ratusan kaki mengikuti,
ke surau tua samping rumahmu
akhirnya kau masuk juga,
untuk pertama kalinya
sebelum akhirnya,
meninggalkanmu dalam tanah sedikit berbatu
sempit...
sendiri...
"Mimpi!" lirihmu
bukan, kau tersadar
ketika penyesalan tak lagi berguna
pintu neraka menganga
pekikmu ke langit
sesalmu memilu
Y. 17/08/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H