Mohon tunggu...
Farichatul Jannah
Farichatul Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ingin lebih banyak lagi belajar apa yang belum saya ketahui

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dear Pak Menag, Kalau Aku Jadi Bapak

3 Agustus 2018   23:29 Diperbarui: 4 Agustus 2018   01:47 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi infografis http://onesulsel.id

Karena biasanya kru atau produser yang paham betul soal agama dia akan memilih narasumber yang kompeten pula. Apalagi soal agama. Apalagi ini disiarkan TV Nasional yang entah berapa juta mata menonton loh. Di era sosial media, kayak gini-gini duh jadi sasaran empuk banget. Dikit-dikit cepet  viralnya.

Pak televisi ini kan media baik  internet, TV, Radio ini kan media yang sangat dekat dengan masyarakat, kalau aku jadi bapak, aku akan membuat bagian atau biro MEDIA, KOMUNIKASI DAN PENYIARAN KEAGAMAAN. Kerja Humas aja gak cukup pak.

Katakanlah untuk agama Islam seperti aku. Ini adalah saat yang tepat untuk para lulusan Sarjana Komunikasi Islam dari universitas-universitas Islam, mereka yang kuliah di jurusan komunikasi dan penyiaran Islam benar-benar menempati tempatnya. Jujur pak aku adalah lulusan Komunikasi Penyiaran Islam, tapi sungguh tak mudah mendapat pekerjaan di bidang penyiaran Islam. Teman-temanku bahkan yang lolos bekerja di media pun ada yang mendapat di posisi acara-acara alay.

Aku sendiri pak sempat bekerja di stasiun radio, dan sebagai alumni komunikasi dan penyiaran Islam aku memiliki rasa tanggungjawab terhadap penyiaran Islam, maka akupun perlahan menjadi pemandu acara untuk talkshow agama, sampai memberikan ide-ide soal acara keagamaan.

Kalau aku jadi menteri agama, aku akan jadikan para sarjana komunikasi Islam, atau sarjana keagamaan yang lain ini sebagai pengawas media, atau rekomendasikan ke media-media untuk jadi bagian kru dalam program acara keagamaan. Atau menjadi jurnalis-jurnalis untuk isu keagamaan. Selain mereka paham soal agama mereka juga paham soal dunia broadcasting. Dan begitu pula dengan sarjana-sarjana keagamaan lainnya.

Dengan terjunnya sarjana komunikasi Islam ini, kementerian agama bisa punya prajurit yang akan membentengi bagian media dan penyiaran untuk meminimalisir diangkatnya isu-isu yang bisa merenggangkan kerukunan umat beragama. Mana isu agama yang harus diberitakan di media mana yang tidak.

Pak, benar kata pak menteri kok. Indeks kerukunan umat beragama di Indonesia tahun 2017 berada pada angka 72,27, masuk ke dalam kategori baik. Penelitian ini juga membuktikan bahwa penyebaran hoaksx/ provokasi tidak banyak dampaknya, masyarakat umumnya tetap rukun.

Buktinya dilingkungan aku pak, aku dan teman-temanku beda agama biasa aja. Mesra-mesra aja. Ibuku sama tetangganya. Bahkan tetanggaku yang sekeluarga beda agama juga banyak biasa aja kok.

Tapi entah mengapa ya isu agama ini pak digunakan alat sebagai pemecah kerukunan, sebagai alat politik, sebagai jualan program dan lain. Lain.

Sebagai seorang anak aku sudah memberikan pemahaman pada Mama soal konten negatif soal hoaks di sosmed. Begitupula dengan keluarga. Sebagai masyarakat aku juga berusaha memberikan pemahaman semampu tangan ini menggapai semampu kaki ini melangkah.

Untuk itu pak kalau aku jadi menteri agama, untuk menangkal hoaksx yang mampu meretakkan kerukunan umat beragama ini tidak hanya memberikan seminar, tak hanya diskusi tak hanya menyebar flayer anti hoaksx. Tapi langsung menembak tindakan nyata pada sarang-sarang sasaran empuk berkembangbiaknya hoaksx.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun