Mohon tunggu...
Farichatul Jannah
Farichatul Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ingin lebih banyak lagi belajar apa yang belum saya ketahui

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Seni di Balik Ampas Secangkir Kopi Lelet

11 Mei 2015   18:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 2468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara soal kopi, ingatanku melayang pada 15 tahun lalu silam.

Dulu, sebagai seorang gadis cilik yang ku tahu dari kopi hanyalah kopi hitam dan ampasnya. Setiap pagi Ibu selalu membuatkan kopi hitam untuk bapak. Katanya kalau menghirup aroma kopi dan minum kopi itu bisa seger, kerja juga semangat. Dan kakak perempuanku yang bertugas mencuci piring dan gelas, termasuk gelas bekas kopi Bapak.

"Dhek sini pengen tangannya halus gak?"

Aku pun bergegas menuju kakak perempuanku. Lalu ia mengambil ampas kopi dan mengoleskan pada telapak tangan ku. Hal itu kami lakukan setiap sore hari setelah kakak perempuanku mencuci piring di dapur.

Menginjak sekolah menengah pertama Bapak menyekolahkanku di Rembang dan kakak perempuanku juga melanjutkan kuliah di Yogyakarta. Kami pun berpisah dan Kebiasaan kami mengoleskan ampas kopi pada tangan pun terputus begitu saja.

Kadang kala saya rindu sekali mengoleskan ampas kopi pada tangan, karena percaya atau tidak ampas kopi tersebut membuat tangan kami lebih halus dan bersih. Kerinduan itu, membuatku ingin mencari kedai kopi untuk membeli kopi. Kopinya diminum dan ampasnya buat dioleskan ke tangan.

Aaaaah... Aku pun menyusuri pinggir pantai pantura sambil menghirup udara pantai berharap menemukan warung kopi. Ternyata tidak sulit, akupun langsung menemukanya. Kupesan dua cangkir kopi panas untuk aku dan temanku. (Ya, aku sudah doyan kopi dari SMP, banyaknya kegiatan sekolah dan tugas membuatku kenal dengan kopi di saat-saat darurat).  Menunggu kopi matang, Eitss ada sesuatu unik yang ku temukan di warung kopi ini. Sedang apakah para lelaki itu ? Haaaa sedang serius melukis di batang rokok!

Wow, ternyata kelezatan kopi tak hanya ada pada kopi yang kental dan berwarna hitam serta khasiatnya itu. Tapi juga ampas kopi. Jika aku menggunakan ampasnya untuk memperhalus kulit tangan, para pria di warung kopi ini justru asyik melukis di batang rokok bertintakan ampas rokok.

Ya, itulah kali pertama aku mengetahui tentang kesenian Kopi Lelet.

[caption id="attachment_416704" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi Gambar : www.minumkopi.com"][/caption]

Kopi lelet itu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun