Mohon tunggu...
Nur Farikha
Nur Farikha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ijtima' tentang Perayaan Maulid Nabi SAW

3 Februari 2017   20:07 Diperbarui: 3 Februari 2017   20:13 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan nikmat yang luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT terhadap umat Nabi Muhammad SAW. Bagaimana tidak? Kehadiran beliau bagaikan matahari terbit menghapus kegelapan dunia. Kedatangan beliau membawa manfaat yang besar bagi umat muslim maupun kafir hingga detik ini. Contohnya saja paman beliau sendiri Abu Lahab, dalam sebuah hadist di sebutkan:

وذكرالسهيلي ان العباس بن عبد المطلب رضي الله عنه قال : لما مات ابو لهب رايته في منامي بعد حول في شر حال فقال مالقيت بعدكم راحة الا ان العذاب يخفف عني كل يوم اثنين قال وذالك ان النبي صلي الله عليه وسلم ملد يوم اثنين وكانت ثويبة بشرت ابا لهب بمولده فاعتقها

As-Suhailani menyebutkan “ bahwa Abbas bin Abdul Mutholib melihat Abu Lahab dalam mimpinya dan Abbas bertanya padanya, “ Bagaimana keadaanmu? Abu Lahab menjawab, “ di neraka hanya setiap Senin siksaku diringankan karena aku membebaskan budakku, Tsuwaibah karena kegembiraanku atas kelahiran Rasululloh SAW. (Shahih Bukhari, hadist no.4831, Sunan Baihaqi Al-Kubra, hadist no.13701, Syi’bul Iman, hadist no.281, Fathul Baari Al-Masyhur juz 11 hal 431)

Peringatan maulid Nabi merupakan ungkapan cinta, kegembiraan, dan kesenangan terhadap beliau, orang kafir saja mendapat manfaat dengan kegembiraan itu (ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab menyampaikan kabar atas kelahiran Nabi, Abu Lahab (orang kafir) memerdekan sebagai tanda kegembiraanya, di alam baqa’ siksa atas dirinya diringankan setiap hari senin, selain Abu Lahab yang mendapat manfaat, budak perempuan itu yang memberi kabar atas kelahiran beliau mendapat manfaat juga yaitu dimerdekakan.

Demikianlah rahmat Allah yang diberikan kepada salah satu hambanya yang kafir atas kegembiraan lahirnya beliau. Jika kepada seorang kafir saja Allah SWT memberikan rahmatnya, bagaimana dengan rahmat dan anugrah yang diberikan pada hambanya yang muslim(yang imannya selalu ada di hatinya), jika mereka memperingati atas kelahiran beliau?.

Nabi Muhammad SAW saja memperingati hari kelahiran beliau, dan hari peneriamaan wahyu beliau dengan cara berpuasa untuk mensyukuri kelahiran dan awal penerimaan wahyunya.

عن ابي قتادة الانصاري رضي الله عنه : ان رسول الله صلي الله عليه وسلم سئل عن صوم الاثنين فقال:فيه ولدت وفيه انزل علي (رواه مسلم

Artinya:

Dari Abu Qotadah Al-Anshori R.A : Sesungguhnya Rasululloh SAW ditanya mengenai hari senin, Rasululloh menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku. (H.R. Muslim).

Rasulullah SAW saja memperingati hari kelahiran beliau sendiri, bagaimana kita tidak? kita sebagai umatnya sebaiknya memperingati hari kelahiran baginda Nabi kita sebagai rasa syukur karena keanugrahan Allah SWT terhadap umat Muhammad SAW.

Sejarah peringatan maulid Nabi terjadi pada abad ke 7 hijriyah pada saat terjadi perang salib. Menurut Imam As-Suyuthi tercatat sebagai raja pertama yang memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW dengan perayaan yang meriah dan luar biasa adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Sa’id Kukburi ibn Zinuddin Ali bin Baktakin (I.549 H-w.630 H), tidak kurang dari 300.000 dinar beliau keluarkan dengan ikhlas untuk bersedekah pada peringatan maulid Nabi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun