Dalam rangka mencegah aksi perundungan (bullying) dalam lingkungan sekolah, Mahasiswa KKN IAIN Kediri kelompok 76 adakan sosialisasi bullying di Yayasan Pendidikan Islam Ma'murotul Husna dusun Plumpungrejo desa Karangtengah dengan tema "Ciptakan Ruang Belajar Aman dan Damai Tanpa Kekerasan". Sosialisasi tersebut dihadiri oleh 81 siswa-siswi MTs, kelas VII,VIII, IX dan 89 siswa-siswi MI kelas IV, V, dan VI.
Tujuan dilakukannya sosialisasi tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya bullying yang dapat memberikan  dampak negatif bagi semua pihak. Bapak Drs. H. Taufiq, M.Pd.I selaku narasumber, beliau menyampaikan bahwa "dampak bullying sangat berbahaya bagi si korban diantaranya dapat memicu masalah mental, gangguan tidur, dan dapat menurunkan prestasi bagi si korban".
Kasus perundungan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah adalah menghina atau mengejek sesama teman. Pelaku secara tidak sadar melakukan tindakan bullying yang berdampak besar bagi mental korban. Maka dari itu, edukasi tentang perundungan sangat penting dilakukan sejak dini.
Bapak Miftahudin Fanani, S.E selaku kepala sekolah MTs. Ma'murotul Husna, menurutnya acara seperti ini sangat bagus dan bermanfaat bagi siswa-siswi sekolah. "saya berharap untuk kedepannya kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara continue dengan melibatkan pihak lain. Dan tidak hanya siswa saja yang diberikan penyuluhan tetapi guru serta wali murid juga perlu untuk diberikan sosialisasi agar upaya pencegahan bullying lebih efektif." ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H