Mohon tunggu...
farica larasati
farica larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya hobi bernyanyi walau suara saya biasa aja, saya suka belajar akademik salah satunya kimia ig:@faricalrst_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi SDGs 12 Melalui Pengolahan Sampah Plastik

4 September 2024   19:06 Diperbarui: 4 September 2024   19:09 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tema Esai : Responsible Consumption and Production

Penggunaan plastik saat ini menduduki peringkat kedua pertahun, yang artinya sampah plastik di Indonesia menggeser jumlah produksi sampah kertas yaitu menjadi posisi ketiga. Memang sampah plastik sering digunakan apalagi di pasar-pasar dan tempat jual beli lainnya yang rata-rata menggunakan kantong plastik. Biasanya plastik digunakan sebagai pembungkus makanan. Ada juga botol kemasan minuman yang dimana semua menggunakan bahan plastik. Kantong plastik merupakan salah satu benda yang dikonsumsi dan di produksi tinggi, karena mempunyai manfaat yang serbaguna. 

Padahal sampah plastik membutuhkan waktu yang lama untuk bisa terurai. Salah satu contohnya, botol plastik yang terurai sempurna selama 450 tahun. Meskipun bentuknya selama beberapa tahun tersebut sudah tidak seperti semula tetapi botol plastik tersebut membentuk partikel partikel kecil yang biasanya disebut mikroplastik. Penggunaan sampah plastik yang berlebihan dapat berdampak buruk terhadap suhu udara karena sifat dari kandungan plastik tersebut tidak berpori. Banyak sampah plastik yang dibiarkan berserakan sehingga sampah plastik banyak yang menumpuk didunia ini. Sampah plastik dapat mencemari air, bahkan udara. 

Dari kejadian tersebut dapat memungkinkan bencana alam seperti banjir. Apalagi sekarang banyak ditemukan sampah plastik menumpuk di lautan yang berasal dari daratan. Selain itu sampah sampah plastik diketahui berasal dari salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah plastik di dunia yang jumlahnya 8 ton. Pada saat ini banyak produksi plastik, tetapi tidak banyak yang memikirkan bagaimana akhir dari banyaknya kantong plastik yang dipakai. 

Menumpuknya sampah plastik tersebut tidak diseimbangi dengan cara mengolah sampah-sampah tersebut. Polimer-polimer yang ditemukan dalam plastik dapat meracuni dan membunuh hewan pengurai seperti cacing. Hal inilah yang juga termasuk penyebab lamanya sampah plastik terurai. Ukuran polimer plastik dapat mencapai virus bahkan semut. Hal ini memungkinkan dapat ditelan makhluk hidup sehingga manusia sekalipun. Selain bahaya mikroplastik, bentuk plastik utuh yang dibiarkan menumpuk di lautan, sungai dan daratan sekalipun dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu bencana alamnya tidak lepas dari banjir yang memungkinkan.

Implementasi SDGs 12 melalui pengolahan limbah plastik adalah dengan cara menuntut adanya perubahan konsumsi dan produksi plastik. Salah satunya dengan mengolah sampah plastik menjadi barang yang lebih berguna. Banyak cara untuk mengolah sampah plastiksebagai benda pakai maupun hiasan. Diantaranya:

1. Botol plastik sebagai pot bunga
Botol plastik seperti botol soda, susu, air mineral dll. Hal ini dilakukan dengan cara buat lubang dengan tepat. Isi botol dengan tanah dan lubangi bawahnya untuk mendrainase air dengan baik.
2. Botol plastik sebagai tempat pensil
Potong botol plastik dengan ukuran yang disesuaikan lalu hiasi sesuai selera
3. Sebagai furniture dapur
Galon le mineral merupakan salah satu barang plastik sekali pakai. Hal ini bisa diatasi dengan mengubah penggunakan galon sekali pakai ini sebagai alat rumah tangga yaitu lemari sebagai penyimpan piring. Caranya belah galon menjadi dua seperti pintu, lalu tambahkan sekat di dalam galon dan rekatkan untuk menaruh piring.
4. Paving block
Cara mengatasi sampah plastik yang menumpuk dengan cara menginovasikan plastik menjadi paving block. Caranya yaitu dengan panaskan semua benda plastik yang sudah tidak terpakai dalam suatu kuali dan tunggu hingga mencair. Kemudian cetak plastik tersebut pada cetakan.
5. Jadikan sebagai hiasan
* Mengubah sampah plastik menjadi bunga
Hal ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik sebagai kerajinan untuk hiasan meja dll. Caranya kumpulkan plastik bekas sabun cuci lalu lipat seperti kipas. Setelah itu lupat menjadi satu lalu rekatkan dengan kawat kemudian rapikan.
* Mengubah sampah plastik menjadi lampion
Hal ini sangat sering digunakan banyak orang. Untuk caranya yaitu kumpulkan kantomg plastik dan gunting menjadi persegi, lalu kaitkan dengan bambu yang sudah dibentuk menjadi kerangka lampion. Isi dengah kerangka dengan lampu.

Selain hal yang berbentuk benda diatas, implementasi SDGs dengan cara pengolahan sampah plastik lainnya adalah
* Reuse(memanfaatkan ulang)
Biasanya di tempat jual beli seperti toko, pasar dll itu menyediakan kantong plastik sebagai benda yang di jual belikan. Nah, kantong plastik dari hasil beli itu sebaiknya digunakan ulang seperti digunakan sebagai alas tempat sampah agar tempat sampah selalu bersih.
* Reduce(mengurangi)
Hal ini bisa diwujudkan dengan cara jika hendak pergi ke toko usahakan membawa kantong belanja sendiri.
* Replace(mengganti)
Mengganti kantong plastik ke barang yang mudah terurai. Seperti, ganti bungkus kue dengan menggunakan daun pisang.
* Refill(mengisi kembali)

Cara selanjutnya, jika kita membeli parfum seperti kispray, sebaiknya kita mengisi kembali, bukan membuangnya.
* Repair(memperbaiki)
Caranya, jika kita mempunyai sandal yang berbahan plastik putus, maka lebih baik di perbaiki.
Hal ini merupakan cara yang efisien untuk mengatasi pemnumpukan limbah plastik. Hal ini juga bisa menambah nilai guna dari plastik itu sendiri.  

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan sampah plastik sangat berbahaya jika kita tidak tau cara menggunakan dengan baik dan benar. Karena, penggunaan sampah plastik yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada suhu udara karena kandungan dari plastik itu sendiri yang tentunya dapat membahayakan kesehatan manusia. Selain itu penggunaan plastik yang berlebihan, ujung-ujungnya akan berakhir pada lingkungan bagi seorang yang masih kurang pemahaman akan kebersihan. Sampah plastik dapat menumpuk pada lautan jika kurang pedulinya manusia terhadap lingkungan. 

Oleh karena itu dapat memungkinkan sampah plastik yang menumpuk pada lautan maupun sungai dapat menyebabkan banjir. Cara menanggulangi masalah masalah tersebut adalah dengan cara mengolah sampah plastik menjadi barang yang lebih berguna. Menjadi barang yang mempunyai nilai guna sebagai hiasan maupun pemakaian. Cara ini jika dikembangkan akan oleh kekreativan diri, dapat juga dijual sebagai pemasukan. Cara efisien untuk menanggulangi sampah plastik adalah dengan reuce, reduce, replace, refill, repair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun