Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tragedi Hutan di Sungai Bening, Perbatasan Indonesia-Malaysia

23 Agustus 2018   08:19 Diperbarui: 23 Agustus 2018   16:23 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wahyu dan Tedi dengan latar belakng pemandangan hutan di pegunungan yang jelas terlihat pada 11 Agustus. Sumber: Koleksi pribadi

Dampak kebakaran hutan juga sangat terasa di Desa Temajuk. Desa yang terkenal dengan pantainya yang indah dan banyak dikunjungi wisatawan dari Kalimantan Barat, Jakarta dan Malaysia tersebut, diselimuti kabut asap sepanjang hari.

Suasana pantai di sekitar Camar Bulan Resort yang diselimuti kabut asap 17/8/2018. Sumber: Koleksi pribadi
Suasana pantai di sekitar Camar Bulan Resort yang diselimuti kabut asap 17/8/2018. Sumber: Koleksi pribadi
Dalam perjalanan pulang dari Temajuk menuju Aruk melalui Sungai Bening pada 20 Agustus, kabut asap dan debu terasa semakin pekat walau berangkat dari Temajuk sekitar pukul 7 pagi. 

Debu yang pekat kali ini telah mengubah warna tas pakaian dari hitam menjadi abu-abu dan warna pakaian pun menjadi kusam. Ini membuktikan debu tanah dan hasil kebakaran hutan semakin banyak. 

Robert dan Edo dengan latar belakang hutan yang mengering. Sumber: Koleksi pribadi
Robert dan Edo dengan latar belakang hutan yang mengering. Sumber: Koleksi pribadi
Terlihat ada bibit kelapa sawit di suatu tempat di jalan tersebut. Apakah kebakaran hutan memang disengaja untuk membersihkan lahan guna menanam kelapa sawit di jalan paralel Sungai Bening? 

Hutan di Sungai Bening telah hilang sebagian dalam waktu singkat. Hal ini bukan hanya karena kayu di hutan harus ditebang  untuk jalan paralel perbatasan selebar sekitar 12 meter tetapi juga kebakaran hutan di beberapa lokasi sepanjang jalan tersebut. 

Alangkah mahalnya investasi jalan paralel perbatasan dan perkebunan kelapa sawit di sepanjang jalan Sungai Bening. Apakah hutan beserta isinya yang hilang sudah diperhitungkan sebagai biaya dari investasi? Dari pandangan pemilik, membersihkan lahan dengan cara dibakar mungkin lebih murah dibanding cara yang lain, namun biaya sosialnya sungguh besar.

Berbagai jenis flora dan fauna di hutan akan hilang. Kebakaran hutan juga menimbulkan kabut asap yang berdampak terhadap kesehatan dan perekonomian. 

Lokasi yang dekat dengan Malaysia menyebabkan kabut asap dengan mudah berhembus ke negara tetangga. Kebakaran hutan di Sungai Bening telah berkontribusi terhadap kualitas udara yang sangat buruk di Kalimantan Barat bulan Agustus ini (Kebakaran hutan di Kalimantan Barat). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun