Penduduk Kalimantan Barat (Kalbar) sampai generasi delapanpuluhan, umumnya tidak asing dengan telur penyu. Harga telur penyu pada saat itu relatif terjangkau apalagi ketika sedang musimnya.Â
Telur penyu mentah mudah sekali ditemukan di pasar tradisional sementara telur penyu rebus dijual di kedai kopi sebagai peneman minum kopi. Berbeda dengan telur ayam yang cukup tersedia setiap saat, telur penyu hanya muncul di pasar pada saat musim penyu bertelur yaitu sekitar bulan Juni dan Juli.Â
Musim puncak penyu bertelur disambut meriah oleh masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai tempat penyu terkonsentrasi seperti di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar. Berbagai acara dilaksanakan antara lain pesta Lempar Telur Penyu sebagai bentuk syukur atas telur penyu yang berlimpah. Konsumsi telur penyu yang cukup besar bahkan sampai dijual ke Malaysia, menyebabkan jumlah populasi penyu semakin berkurang dan harganya pun semakin mahal.
Walau terlarang, kadangkala di pasar-pasar tertentu masih ada satu dua orang yang mendekati target pembeli untuk menawarkan telur penyu. Telur baru dikeluarkan dari tempatnya disimpan jika orang yang dituju mau membelinya. Cara penjualan telur penyu secara sembunyi bahkan terjadi sampai di Pasar Serikin Sarawak --yang berbatasan dengan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang-.
 Pasar Serikin adalah tempat berjualan pedagang Indonesia di Sarawak pada setiap akhir pekan (Pasar Serikin Sarawak). Telur penyu yang dibeli biasanya diletakkan di tempat tersembunyi di dalam mobil sehingga tidak mudah terlihat oleh polisi Malaysia yang kadangkala merazia barang belanjaan warganya.Â
Penyelundupan telur penyu ke Malaysia tidak hanya dalam skala kecil tetapi juga skala besar dalam jumlah ribuan yang berhasil digagalkan (Upaya penyelundupan penyu skala besar). Harga telur penyu yang tinggi diduga telah menyebabkan penyu dibunuh sebagai upaya paksa mengeluarkan saluran telur penyu untuk diambil telurnya dengan cara menyayat bagian bawah tubuh penyu (Pembunuhan penyu demi telur penyu).
Sebagai pusat konsentrasi penyu, tempat peneluran penyu di Paloh membentang di hamparan pasir sepanjang sekitar 63 kilometer yang merupakan  pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia. Selain penyu, Paloh juga kaya dengan hasil laut antara lain Lobster, Kepiting bakau, Udang, Bawal dan Ubur-Ubur. Laut Paloh juga memiliki terumbu karang yang indah. Ekosistem Magrove juga masih tergolong baik. (Alam Paloh yang kaya).
Jumlah penduduk di Kecamatan Paloh sekitar 25.200 Â jiwa yang tersebar di 8 desa dengan luas sekitar 1.148,84 kilometer persegi. Paloh merupakan salah satu dari 19 kecamatan dan satu dari dua kecamatan di Kabupaten Sambas yang berbatasan dengan Sarawak Malaysia. Jarak dari Pontianak, ibukota provinsi Kalimantan Barat ke Sambas sekitar 229 kilometer yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum bis dan taksi. Dari Sambas ke Paloh sekitar 40 kilometre dengan rute Sambas-Tanjung Harapan-Sekura-Paloh yang dapat ditempuh dengan kendaraan kecil sejenis oplet dan mikrolet.
Alam yang kaya dan indah, posisi strategis dan ancaman kepunahan penyu mendorong World Wide Fund for Nature (WWF) Kalimantan Barat menginsiasi  Festifal Pesisir Paloh (Fespa) yang dilaksanakan selama satu minggu sejak 2012. Festival tahun ini, yang diselenggarakan dari tanggal 5 sampai dengan 11 November, merupakan festival keenam dengan Pemerintah Kabupaten Sambas sebagai penyelenggara.Â
Berbagai kegiatan dilaksanakan selama festival berlangsung dengan melibatkan peran aktif penduduk setempat. Kegiatan festival terdiri dari kegiatan tetap, kegiatan tidak tetap tergantung program tahun berjalan dan kegiatan pendukung. Kegiatan pendukung berupa berbagai lomba untuk masyarakat seperti lomba masak masakan daerah, lomba tarian daerah, lomba memancing dan lomba menggambar penyu untuk anak-anak.Â