Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Telok Melano: Desa Terujung di Malaysia

15 Desember 2015   19:56 Diperbarui: 16 Desember 2015   05:32 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Motor Indonesia di teras rumah, Desa Telok Melano"]

[/caption]

Sebaliknya, tidak jarang penduduk Kecamatan Paloh pergi ke Sematan melalui Desa TM untuk bekerja atau belanja barang kering dalam jumlah yang cukup besar. Penduduk Desa Temajuk cukup menggunakan Pas Lintas Batas (PLB) jika hanya untuk belanja ke Sematan. Warga Indonesia yang tinggal di luar Kecamatan Paloh hanya diperbolehkan masuk ke Malaysia sampai ke Desa TM. Mereka harus menggunakan paspor dan melalui pintu resmi (Pos Pemeriksaan Lintas Batas/PPLB) untuk masuk ke Malaysia. Pos perbatasan di Desa TM belum berstatus resmi dan hanya untuk penduduk yang tinggal di perbatasan.  

[caption caption="Pengumuman untuk warga Indonesia yang akan ke Sematan "]

[/caption]

[caption caption="Peringatan bagi pendatang melalui laut di Dermaga Sematan "]

[/caption]

Desa TM memiliki beberapa fasilitas umum. Fasiltas tersebut berupa masing-masing satu sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar (SD) negeri, masjid, pos polisi dan pos perbatasan. Di depan komplek sekolah ada papan nama yang sering dijadikan latar belakang berfoto bagi pengunjung dari Indonesia yang masuk dari Desa Temajuk. Papan nama dengan bahasa Malaysia sebagai bukti mereka telah menginjakkan kaki ke Malaysia.

[caption caption="Taman Kanak Kanak, Desa Telok Melano"]

[/caption]

[caption caption="Sekolah Dasar Negeri di Desa Telok Melano"]

[/caption]

[caption caption="Sekolah Dasar Negeri di Desa Telok Melano"]

[/caption]

Komplek SD terletak di pinggir pantai dan ditata apik sehingga terlihat asri. Jumlah siswanya kurang dari 50 orang dan setiap kelas terdiri dari 7 sampai 10 murid. Terdapat sekitar 13 guru yang berdiam di komplek sekolah. Mereka umumnya tidak membawa keluarga. Berada di daerah terpencil, sekolah ini berhak mendapatkan asrama yang harus dihuni siswa. Jika tidak dihuni, asrama akan ditutup Pemerintah. Akibatnya, sekolah mewajibkan siswa kelas 5 dan 6 tinggal di asrama walau rumah mereka sangat dekat dengan sekolah. Pulang ke rumah hanya diperbolehkan pada Jumat sore dan kembali ke asrama Minggu sore. Penduduk Desa TM fasih berbicara bahasa Melayu Sambas dan di antaranya turunan Indonesia. Kepala Desa TM dan istrinya misalnya adalah turunan Bugis.

[caption caption="Sekolah yang asri, terlihat bangunan asrama bertingkat di bagian belakang"]

[/caption]

[caption caption="Lingkungan sekolah yang asri"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun