Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramah Anak di Mesjid Nabi

24 Juli 2015   19:16 Diperbarui: 24 Juli 2015   19:16 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadan baru saja berlalu dan anak-anak merupakan bagian dari berbagai kisah dalam bulan suci tersebut. Kisah yang tak habis untuk diceritakan antara lain adalah kehadiran anak-anak di mesjid pada saat sholat taraweh. Kehadiran mereka tak jarang menimbulkan suara gaduh sehingga sebagian orang merasa terganggu. Bahkan ada pengurus mesjid yang melarang membawa anak-anak ke mesjid.

Bagaimana dengan situasi di Masjidil Haram Mekah dan Mesjid Nabawi Madinah, adakah anak-anak di sana dan bagaimana dengan tingkah polah mereka selama di mesjid tersebut? Perlu diketahui, selain pada musim haji, Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi sangat ramai dikunjungi oleh ummat Islam dari berbagai penjuru dunia pada bulan Ramadhan khususnya pada 10 hari terakhir Ramadhan.  

Ya, mudah sekali bertemu anak-anak kecil di Mesjid Nabawi dan Masjidil Haram. Mereka dibawa orangtua dan berasal tidak hanya dari Saudi Arabia tetapi juga negara lain seperti Palestina dan Mesir. Selain untuk beribadah, malam malam Ramadhan bagaikan malam piknik untuk keluarga dengan berbuka puasa di Mesjid. Makanan untuk berbuka banyak tersedia di mesjid karena banyak orang bersedekah selain ada yang membawa bekal sendiri. Lokasi yang dipilih tidak hanya di dalam tetapi juga di halaman mesjid. 

 

[caption caption="Nenek Farida mengajak anak Palestina untuk selfie, Masjidil Haram"][/caption]

[caption caption="Menunggu berbuka puasa di Masjid Nabawi"]

[/caption]

[caption caption="Anak-anak di halaman Masjid Nabawi menjelang Taraweh"]

[/caption] 

[caption="[caption caption="Menunggu berbuka puasa di halaman Masjidil Haram, si adek tidak puasa"]

[/caption]"]

[caption caption="Di seputar kakbah juga ada anak-anak, Masjidil Haram"]

[/caption]

Namanya juga anak-anak. Bukan berarti anak-anak yang dibawa ke Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi tidak menangis dan bermain. Suara tangisan anak dari awal sampai selesai sholat bukan hal yang aneh dan kadang bersahut-sahutan. Selesai anak yang satu menangis, disusul tangisan anak yang lain. Tangisan anak-anak tidak mengganggu ibadah dan para imam yang bersuara syahdu tetap mengalunkan suaranya memimpin sholat sampai selesai. Tangisan anak semakin sering terdengar terutama pada 10 malam terakhir Ramadhan ketika ribuan manusia berada hampir seharian di mesjid sehingga mesjid terasa sesak. Kadang anak-anak ini tertidur sangat nyenyak sementara sang ibu beribadah. 

 

[caption caption="Kecapean, berapa kali dibangunkan ibunya si adek duduk bentar dan tidur lagi, Masjid Nabawi"]

[/caption]

Di mana ada ruang bermain, anak-anak akan memanfaatkannya. Kepadatan di dalam masjid berfluktuasi. Kepadatan tertinggi terjadi pada malam-malam ganjil dalam 10 hari terakhir Ramadhan dan menjelang sholat berjamaah. Pada hari terakhir Ramadhan di lantai dua Masjidil Haram ruangan tidak begitu padat. Dari pagi sampai menjelang sholat Zuhur, tempat ini menjadi seperti area bermain anak-anak. Kursi roda yang biasa digunakan orang-orang tua yang diletakkan di pinggir menjadi sasaran mainan mereka. Mereka gantian naik ke kursi roda dan mendorongnya. 

 

[caption caption="Anak-anak ini riang bermain dorongan kursi roda di Masjidil Haram"]

[/caption]
  
[caption caption="Si adek asyik memainkan kursi roda yang sedang di parkir, Masjidil Haram"]

[/caption]

[caption caption="Dua anak sedang bergaya duduk di kursi membaca Al Quran (ikut gaya orang-orang tua) dengan posisi membelakangi kiblat"]

[/caption]

Satu Syawal tiba. Anak-anak terutama yang dari Mekah menggunakan pakaian baru yang berbeda dengan yang terlihat sehari-hari. Kelihatannya anak-anak ini sudah biasa dan mengetahui banyak orang akan bersedekah di mesjid. Mereka berkeliling mencari orang yang akan bersedekah.  

 

 [caption caption="Dua anak (laki berpakaian putih dan perempuan berpakaian hitam) berkeliling mencari orang yang akan bersedekah, Satu Syawal Masjidil Haram"]

[/caption]

Ramah anak dan ibu, itulah kesan yang didapatkan di Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi. Hal ini juga merupakan cermin dari betapa sayangnya nabi Muhammad SAW kepada anak-anak seperti yang telah diriwayatkan oleh para sahabat. Semoga anak-anak yang sudah dibawa ke masjid sejak dini akan menjadi ahli masjid dan jika orangtua mau menyumpahi anak yang nakal, sumpahlah dengan cara yang baik.

Seperti yang terjadi pada Abdul Rahman Al-Sudais, iman Masjidil Haram yang bersuara merdu yang sangat nakal ketika masih anak-anak dan disumpahi ibunya agar menjadi imam di Masjidil Haram. Jadilah beliau imam yang suaranya sangat dirindukan oleh banyak umat Islam yang pernah berkunjung ke tanah suci Mekah karena suara syahdunya ketika membaca Al Quran mengingatkan akan suasana di tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW.

 Selamat hari anak, 23 Juli 2015. 

 http://islamstory.com/id/node/54983

Kasing Sayang Rasulullah Kepada Anak-anak

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,45602-lang,id-c,hikmah-t,Kasih+Sayang+Nabi+kepada+Kedua+Cucu+Mungilnya-.phpx

Kasih Sayang Nabi kepada Kedua Cucu Mungilnya

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun