Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bawaslu di Luar Negeri: Bahasa Kacau Namun Tetap “Narsis”

7 Juli 2014   09:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:11 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14046735931598211546

7. ‘Dari BAWASLU Kita Selamatkan Pemilu INDONESIA. Bagaimana Anda mengartikan kalimat ini ?.

Isi maklumat akan lebih jelas jika menggunakan kalimat yang benar. Bahasa yang kacau menunjukkan BAWASLU bekerja secara tidak cermat. Tidak diketahui berapa jumlah dana yang digunakan untuk mencetak selebaran ini dan berapa banyak jumlah selebaran yang dicetak. Semua itu menggunakan uang rakyat dan harus dipertanggungjawabkan. Jika anggota BAWASLU yang terpilih dari sekian banyak pelamar adalah mereka yang terbaik, seharusnya kesalahan bahasa yang banyak dalam selebaran tersebut tidak perlu terjadi.

Jika orang yang bukan ahli bahasa seperti saya dengan mudah menemui banyak kesalahan dalam selebaran BAWASLU, apalagi ahli bahasa seperti Pak Gustav Kusno. Saya juga sadar bahasa yang saya gunakan dalam tulisan ini juga banyak yang salah tapi itu tidak mengurangi niat saya untuk peduli terhadap penggunaan bahasa baik pada saya sendiri maupun pada lembaga resmi seperti BAWASLU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun