Di awal periode Edo, sekitar 500 tahun lalu, di daerah ini juga ditemukan tambang perak dan pertambangan ini pernah menjadi urat nadi kehidupan pada masa itu. Dari tambang perak itulah, asal usul nama Ginzan yang artinya Gunung Perak. Bekas pertambangan juga masih dapat dilihat hingga saat ini, pengunjung seolah dibawa kembali ke suasana masa lalu kota tersebut.
Selain bekas pertambangan, air terjun setinggi 22 meter di balik Ginzan Onsen juga hanya dapat dilihat dan dikunjungi saat musim panas dan gugur (musim dingin dan awal musim semi tidak dapat dilihat dan dikunjungi karena jalan masuk tertutup salju tebal). Sedangkan di musim panas, pengunjung dapat melakukan hiking dan berperahu menyusuri Sungai Mogami.
Salju masih terus turun dan menyambut kami turun di desa Ginzan Onsen ini, dengan berjalan kaki di atas salju tebal, kami tertatih… ada mesin pemindah tumpukan salju dengan cara menyedot dan menyemprotkan salju ke tempat lain.
Ada juga mobil yang mendorong tumpukan salju supaya jalanan dapat digunakan mobil yang terus berdatangan dan…banyak mobil-mobil kecil dan minibus berisi turis dari China, setelah turun dari bus mereka menyeret koper-koper besar menuju penginapan- penginapan yang terletak di kedua sisi sungai. Maaf …ngga ada porter di sini ya hehehehehe….
Waktu menunjukkan tengah hari, tapi hari tampak sendu karena tidak ada sinar matahari, seperti mendung menggantung… kami menyibukkan diri dan terus bergerak serta berfoto ria untuk melawan dingin yang menusuk… sambil sesekali mampir untuk jajan… tapi sebenarnya numpang menghangatkan tubuh dan duduk karena di luar rumah-rumah itu, hanya tersedia satu tempat duduk umum yaitu di sebuah “bilik” kaca yang dihiasi foto-foto Ginzan Onsen dalam 4 musim dan di situ tersedia dua buah tempat duduk agak panjang dan mesin penjual minuman panas.
Kami makan siang di Resto Soba Takamikan sambil terus berfoto karena resto nya yang juga adalah ryokan berjendela besar dan kami dapat mengambil banyak video foto salju yang sedang turun deras. Usai santap siang, kami berjalan menyusuri sungai yang membelah desa itu dan pernah dijadikan tempat shooting film Oshin yang sangat terkenal di Indonesia tahun 1980 an.
Menunggu sunset… kami menyempatkan diri untuk …nyemplung dulu di Shiroganeyu (modern) Onsen.