Tiba di Yamagata Station, kami melanjutkan perjalanan dengan kereta juga sekitar 30 menit ke Murayama Station karena penginapan yang kami pilih dari aplikasi AirBnb berada di daerah Murayama.Â
Dari sini kami naik taxi sekitar 7 menit saja menuju KOMEYAKATA GUESTHOUSE, Jepang, 〒995-0014 Yamagata, Murayama, 2, 楯岡鶴ヶ町2−2−6. Sebenarnya bisa berjalan kaki sekitar 30 menit, namun salju turun tiada henti, dingin nya udara dan perasaan takut nyasar menambah enggan kami melangkahkan kaki.
Well… here we are… di tengah pedesaan. Ternyata Guest House itu adalah juga toko beras yang sudah diturunkan dari ayah kepada anak-anaknya. Mantappp… bisa melihat mereka bertransaksi jual beli. Banyak produk beras, jam/selai dan sebagainya yang sebagian besar diproduksi sendiri dan tentunya organik. Staff nya ramah dan helpful. Minuman teh kopi air sudah termasuk dalam biaya penginapan. Bahkan jika mau bisa masak nasi juga, tapi lauknya beli sendiri.
Setelah ngobrol sejenak dengan para staff, kami diantar ke kamar, ternyataaaaa… kamarnya tidak ada daun pintu dan daun jendela hahahahahahaha…. Hanya ada tirai khas Jepang… sampai bingung mau ganti baju di mana? Tidur juga serasa diliatin para penonton hahahahaha…. Semua kamar tamu di penginapan ini terletak di mezzanin, tepatnya di attic (di bawah atap).Â
Namun demikian… kamar nya homey, tipe tatami dengan futon (kasur lipat tipis) dan sprai yang disarankan untuk disiapkan sendiri (ada kartu petunjuk untuk menggelar kasur). Ada meja kecil dan lampu tidur juga. Kamar kami memiliki jendela yang menghadap ke jalan yang kadang tertutup salju.
Penginapan ini hanya menyediakan toilet (laki dan perempuan dipisah) tetapi tidak menyediakan kamar mandi, so… jika mau mandi mereka menyediakan free shuttle car (mobil kecil dikemudikan oleh staff nya) setiap jam 18.00 menuju ke permandian umum (public bath) dengan membayar sekitar JPÂ¥ 300.Â
Kami janjian jam berapa akan dijemput lagi. Dalam keadaan dingin di bawah nol derajat Celcius, pastinya jarang orang mau mandi tiap hari ya hahahahaha…sebagai informasi bahwa musim turis paling ramai di daerah ini adalah saat musim dingin.