Akhirnyaaaaa... Puji TUHAN banget, satu per satu kami tiba di puncak Gunung Kerenceng pukul 14.35-14.40 langsung berfoto ria karena kabut putih sudah turun semakin cepat... foto dengan berbagai gaya dengan latar belakang papan nama Gunung Kerenceng 1754 Mdpl (bukan 1736 Mdpl seperti tertulis di Wikipedia). Luas puncak ini sangat mungil  dengan batu cukup datar di bagian tengah, mungkin hanya memuat maksimal 10 orang saja. Oh ya, sebagai informasi aja...di lokasi foto handphone tertulis Sumedang-Margamekar untuk puncak Gunung Kerenceng nan terjal ini.
Ngga mau terjebak medan tanah licin karena hujan dan gelap nya malam, maka mulai pukul 14.52 kami menuruni puncak gunung... bingung mau pakai gaya tengkurap atau gaya "ngesot" (artinya tracking pole dipendekin) atau normal berdiri ditopang tracking pole? Terserah loedeh, yang penting selamat pulang ke rumah masing-masing hahahahaha... Puji TUHAN, pukul 15.09 kami sudah berada di "kaki" puncak Gn. Kerenceng tempat kami berfoto sebelum memulai pendakian curam ke puncak tadi. Di jam tangan Kak Deddy tertera ketinggian / elevasi tempat ini adalah 1709 Mdpl.
Kami segera turun ke Pos 4 karena kabut semakin menyergap... hindari hujan karena jalanan tanah akan menjadi sangat licin, sementara kiri kanan jalan setapak adalah jurang. Dari "kaki" puncak ini, saya sudah merasakan lutut yang sakit dan gemetar jika dibawa menuruni gunung... sehingga saya tetap memilih gaya duduk ketika menuruni jalanan terjal dan menopang tubuh dengan tracking pole. Pukul 15.35 tiba di Pos 4 lalu tanpa istirahat lanjut menuju ke Pos 3 karena kami harus melalui bagian jalan setapak yang longsor sebelum hujan dan gelap senja.