Mohon tunggu...
KKN MMK MPI UIN Walisongo
KKN MMK MPI UIN Walisongo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Tim Kuliah Kerja Nyata Mandiri Misi Khusus (KKN MMK) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Tahun 2024 Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ajarkan Anak untuk Jaga Diri, KKN MMK MPI UIN Walisongo Adakan Sosialisasi Sex Education kepada Anak SD

31 Juli 2024   22:53 Diperbarui: 31 Juli 2024   23:00 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Kegiatan Sosialisasi di SDN 3 Wonotirto/dokpri

TEMANGGUNG, kompasiana.com -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Misi Khusus (KKN MMK) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan sosialisasi sex education kepada siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri yang ada di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung pada Rabu (31/07/2024). Terdapat 3 sekolah yang menjadi tempat sosialisasi Anti Bullying yaitu SD Negeri 01 Wonotirto yang berada di Dusun Tritis, SD Negeri 02 Wonotirto yang berada di Dusun Kewadungan, dan SD Negeri 03 Wonotirto yang berada di Dusun Wunut.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman kepada anak-anak supaya menjaga diri. Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa KKN MMK MPI UIN Walisongo memberikan materi mengenai tentang bagian-bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain. Selain itu, anak-anak juga diajarkan cara jika ada orang lain yang ingin menyentuh bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh.

"Kami berharap melalui sosialisasi ini, anak-anak dapat lebih memahami bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain dan bagaimana cara menghindarinya. Selain itu, kami juga ingin mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga diri dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman," ujar Sevia selaku anggota Divisi Sosial KKN MMK MPI.

Para murid juga diajarkan tentang sentuhan boleh dan sentuhan tidak boleh. Murid diberi penjelasan mengenai anggota tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh orang lain sebagai langkah pencegahan untuk menghindari ancaman pelecehan maupun kekerasan seksual. Serta memberikan pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan jika mendapat sentuhan tidak boleh ataupun tindakan yang membuat mereka tidak nyaman dan merasa terancam.

Salah satu guru SD Negeri 03 Wonotirto, Ibu Siti, menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa KKN MMK MPI UIN Walisongo.

"Kami sangat mendukung kegiatan ini. Sosialisasi seperti ini bagus untuk memberikan edukasi kepada anak-anak," tuturnya.

Sex education diharapkan dapat dilaksanakan di setiap sekolah atau bahkan dimasukkan dalam kurikulum yang wajib diajarkan kepada murid-murid di sekolah. Tentunya dengan perencanaan kurikulum serta pengajar yang kompeten. Jangan sampai edukasi yang bertujuan sebagai pencegahan masalah justru membahas seks di luar konteks pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun