1. Teori Klasik
Teori ini berpendapat bahwa pasar bebas akan selalu mencapai keseimbangan melalui mekanisme harga. Dalam pandangan ini, pengangguran hanya terjadi secara sementara karena pasar tenaga kerja akan menyesuaikan dirinya.
2. Teori Keynesian
Diperkenalkan oleh John Maynard Keynes, teori ini menekankan peran pemerintah dalam mengatur perekonomian, terutama dalam situasi resesi. Keynesianisme berpendapat bahwa permintaan agregat yang rendah dapat menyebabkan pengangguran yang tinggi, dan oleh karena itu, pemerintah perlu campur tangan melalui kebijakan fiskal dan moneter.
3. Monetarisme
Dikembangkan oleh Milton Friedman, monetarisme menekankan pentingnya pengendalian jumlah uang beredar untuk mengendalikan inflasi. Monetarisme berpendapat bahwa inflasi adalah fenomena moneter yang disebabkan oleh terlalu banyak uang yang mengejar terlalu sedikit barang.
4. Teori Ekonomi Baru
Ini mencakup berbagai pendekatan seperti teori siklus bisnis riil dan teori ekspektasi rasional. Teori-teori ini berusaha menjelaskan bagaimana informasi dan ekspektasi individu mempengaruhi keputusan ekonomi dan, pada gilirannya, perekonomian secara keseluruhan.
Penerapan Teori Ekonomi Makro
Penerapan teori ekonomi makro sangat luas dan penting bagi perumusan kebijakan ekonomi oleh pemerintah dan bank sentral. Misalnya:
Mengendalikan Inflasi: Bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar, sehingga menurunkan inflasi.
Mengurangi Pengangguran: Pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran untuk proyek-proyek infrastruktur untuk menciptakan lapangan kerja.
Menstabilkan Perekonomian: Selama resesi, kebijakan fiskal ekspansif dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H